Ilustrasi: Satuan Polisi Perairan

Sulindomedia – Satuan Polisi Perairan (Satpolair) Polres Serdang Bedagai, Sumatera Utara, yang sedang berpatroli diserang nelayan yang menggunakan kurang-lebih 300 kapal yang menggunakan alat tangkap jenis pukat trawl atau pukat harimau. Penyerangan itu dilakukan sebagai bentuk protes atas penangkapan salah satu kapal pukat trawl. “Mereka menyerang kapal patroli dengan melemparinya menggunakan batu dan kayu,” ujar Kasat Polair Polres Serdang Bedagai AKP Edi Platino, seperti diberitakan medanbagus.com, Kamis (10/3/2016).

Diungkapkan Edi, peristiwa terjadi Kamis siang sekitar pukul 11.00 WIB. Saat itu, Edi sedang memimpin patroli menggunakan dua kapal dengan membawa 23 personel untuk menindaklanjuti laporan nelayan tradisional bernama Armaini, warga Serdang Bedagai, yang ditabrak kapal pukat trawl pada Kamis pekan lalu (3/3/2016).

Ketika sedang berpatroli, mereka melihat kapal pukat trawlseperti yang dituturkan Armini, sehingga mereka melakukan penangkapan di tengah laut terhadap tekong (nakhoda) bernama Mulyadi alias Imul beserta dua anak buah kapal (ABK) yang seluruhnya warga Pagurawan, Kabupaten Batubara. “Setelah kami amankan ketiganya, ternyata rekan-rekan mereka mengepung kami dan menyerang petugas, meminta rekan mereka dilepas,” tutur Edi.

Petugas pun melepas tembakan peringatan beberapa kali untuk menghalau para penyerang. Tapi, mereka tidak mengehntikan serangan. Dengan berbagai upaya, petugas akhirnya berhasil membawa kapal tangkapan KM Patah Susu GT 3 beserta tiga orang. Tidak ada personel kepolisian yang terluka akibat penyerangan itu. “Saat ini, kapalnya sudah kami tempatkan di dermaga dan tiga orang yang kami tangkap sedang menjalani pemeriksaan di Markas Satpolair Polres Serdang Bedagai,” kata Edi lagi. [PUR]