sumber: Bing image/Image creator

Pernahkah Anda bertanya-tanya tentang kerajaan atau kekaisaran tertua yang pernah tercatat dalam sejarah? Gelar itu sepertinya ditujukan kepada Kekaisaran Akkadia, kekaisaran multinasional pertama yang diketahui di dunia.

Kekaisaran Akkadia, yang berdiri dalam waktu singkat antara tahun 2334-2218 SM, merupakan karya Sargon Agung, atau yang lebih dikenal sebagai Sargon dari Akkad. Meskipun keberadaannya relatif singkat, kerajaan kuno ini menetapkan serangkaian “hal pertama” di dunia yang menjadi contoh dan standar bagi para penguasa di kemudian hari.

Berpusat di Kota Akkad, Kekaisaran Akkadia berhasil menyatukan wilayah Mesopotamia selatan (Irak kuno) yang sebelumnya terbagi menjadi negara-negara kota yang bersaing. Masing-masing kota seperti Ur, Uruk, Lagash, Kish, Mari, dan Ebla memiliki penguasa dinastinya sendiri. Ini adalah periode yang dikenal sebagai Dinasti Awal, yang berlangsung sekitar tahun 2900 hingga 2350 SM.

Meskipun reruntuhan Kota Akkad belum ditemukan, wilayah Kekaisaran Akkadia diperkirakan terletak di sepanjang tepi barat Sungai Efrat, di suatu tempat antara kota kuno Sippar dan Kish. Namun, pendapat tentang lokasinya beragam.

Kekaisaran Akkadia memiliki pengaruh besar terhadap wilayah sekitarnya, dengan kendali yang meluas dari Teluk Persia melalui Asia Kecil hingga Laut Mediterania dan mungkin sampai ke Kreta. Sargon dan penerusnya berhasil memperkenalkan jalur perdagangan yang memungkinkan aliran barang dari Mesopotamia utara ke selatan melalui sungai Efrat. Keberadaan kekaisaran ini juga memberikan stabilitas bagi perkembangan seni, sastra, pertanian, dan ilmu pengetahuan.

Bahasa Akkadia menjadi lingua franca di wilayah tersebut untuk sementara waktu, menggantikan bahasa Sumeria dalam banyak aspek kehidupan sehari-hari.

Selain itu, bangsa Akkadia juga memperkenalkan sistem pos pertama, menggunakan tablet tanah liat dengan tulisan paku yang dibungkus dalam tanah liat yang ditandai dengan nama dan alamat penerima. Ini adalah langkah penting dalam pengembangan komunikasi.

Sargon Agung adalah seorang pemimpin yang cerdik, dengan menempatkan para pengikutnya yang paling tepercaya pada posisi berpengaruh di seluruh wilayahnya. Putrinya, Enheduanna, menjadi Imam Besar Inanna di Ur, dan dikenal sebagai penulis pertama di dunia.

Meskipun keberhasilan awal, kekaisaran ini juga menghadapi tantangan. Putra-putra Sargon, seperti Rimush, Manishtusu, Naram-Sin, dan Shar-Kali-Sarri, menghadapi pemberontakan dan perjuangan untuk mempertahankan kekaisaran. Hingga pada akhirnya, kekaisaran jatuh karena invasi pasukan barbar yang dikenal sebagai Gutian, yang mengakhiri masa kejayaan Akkadia.

Meskipun legenda dan misteri menyelimuti akhir Kota Akkad dan Kekaisaran Akkadia, para sejarawan kini percaya bahwa perubahan iklim juga mungkin berkontribusi pada keruntuhannya. Kelaparan akibat perubahan iklim mungkin menjadi salah satu faktor yang melemahkan kekaisaran sehingga tidak mampu menghadapi pemberontakan atau invasi.

Dengan demikian, Kekaisaran Akkadia tetap menjadi bagian penting dalam sejarah peradaban manusia, sebagai tonggak awal dari banyak praktek dan konsep yang masih kita kenal hingga saat ini. [UN]