Koran Sulindo – Jalur khusus sepeda balap memiliki pembatasan waktu karena peruntukkannya memang untuk seluruh moda transportasi bukan khusus moda tertentu.

Jadi, jalur sepeda balap tidak diterapkan setiap waktu, sebab, jalur tersebut bukan menjadi prioritas moda tersebut. “Kegiatan-kegiatan hobi lainnya dibatasi jamnya di saat jam sedang sepi,” ujar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Kamis (3/6).

Kebijakan Pemprov DKI tersebut, kata Anies konsisten dalam memfasilitasi transportasi, salah satunya adalah menata jalur sepeda dengan alasan banyak sisi positifnya seperti ramah lingkungan dan lebih menyehatkan.

“Tapi prioritas kita adalah sepeda sebagai alat transportasi. bukan sekadar sebagai alat sport,” kata Anies.

Karenanya, Anies meminta kepada para pengendara, baik motor maupun sepeda agar saling menghormati dan memprioritaskan keselamatan serta mengikuti aturan lalu lintas.

“Jalan bukan milik satu jenis moda transportasi jadi jangan sampai ada yang menggunakan jalan tanpa memikirkan keselamatan orang lain maupun keselamatan dirinya,” ucap Anies.

Sebelumnya, Anggota fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak mengritisi rencana Anies Baswedan memfasilitasi pada sepeda jenis sepeda balap yang menurutnya hanya fokus mengurusi hobi.

Bahkan fasilitas pesepeda yang kerap dibuat Anies belakangan ini sangat tidak terukur. Sebab, pengguna sepeda disebutnya hanya sekitar 0,1 persen dari warga Jakarta.

“Sejak 2019 saya sudah sampaikan betapa besar dana untuk jalur sepeda, tetapi tidak berfungsi. Kita estimasi tidak sampai 0.1 persen pengguna sepeda dibanding masyarakat pengguna transportasi lain,” ujar Gilbert, Rabu (2/6).

Dalam pelaksanaannya, Gilbert menilai sekarang ini pandangan akan penggunaan sepeda juga menyimpang dari yang awalnya direncanakan Anies. Sebab sejak tahun 2019 lalu sepeda dianggapnya sebagai salah satu transportasi ramah lingkungan karenanya dibuatkan jalur khusus.

Namun sekarang ini Anies malah mengakomodir sepeda yang lebih khusus seperti sepeda balap. Artinya lebih sibuk mengurusi hobi ketimbang masalah transportasi.

“Ini pemborosan energi, sumber daya karena hanya mengurus hobi, bukan alat transportasi. Awalnya konsep sepeda disampaikan ke DPRD adalah untuk transportasi ramah lingkungan,” tutur Gilbert. [Wis]