Koran Sulindo – Vladimir Putin dipastikan meraih kemenangan besar dalam pemilihan presiden di Rusia sekaligus menjamin masa jabatannya yang keempat hingga 2024 mendatang.
Hitung cepat yang digelar komisi pemilihan umum Rusia menyebutkan dengan 31 persen suara yang sudah dihitung, Putting memimpin dengan 73 persen suara. Jauh dari melampaui kebutuhan mayoritas suara yang dibutuhkan.
Di tempat kedua calon dari Partai Komunis, Pavel Grudinin meraup 15 persen sedangkan politisi veteran dari golongan nasionalis Vladimir Zhirinovsky hanya meraih tiga besar dengan perolehan tujuh persen suara. Sementara itu tak satu pun dari lima kandidat lainnya meraih lebih dari dua persen suara.
Hitung cepat tersebut bagaimanapun sesuai dengan perkiraan-perkiraan exit-polling sebelumnya. FOM memperkirakan Putin bakal meraih mengambil 77 persen suara, sementara VCIOM memperkirakan perolehan akhir Putin akan berkisar pada angka 73,9 persen.
Kepala Komisi Pemilu Rusia Ella Pamfilova mengatakan sejauh ini pihaknya tak menemukan pelanggaran besar selama pemungutan suara, dan kalaupun ada sifatnya hanya “keluhan kecil dan lokal” yang bisa diterima namun tak mempengaruhi hasil.
Pertanyaan terbesar pada saat orang-orang Rusia pergi ke bilik suara pada hari Minggu adalah tingkat jumlah pemilih. Meski survei-survei independen menunjukkan sebagian besar orang Rusia menyetujui Putin sebagai presiden, orang-orang di negara Barat yang nyinyir berasumsi tanpa kandidat oposisi yang populer membuat orang enggan menggunakan hak pilihnya.
Sinyalemen itu terbukti runtuh ketika pada pukul 6 sore waktu Moskow, Komisi Pemilu Pusat Rusia mengatakan jumlah pemilih nasional mencapai angka 59,9 persen tepat di atas tingkat pemilihan 2012 saat itu.
Banyak kota-kota di Rusia memajang papan reklame besar yang menyerukan ajakan partisipasi dalam pemilihan hari Minggu- “Negara Anda, presiden kita, pilihan kita!” Di beberapa kota mereka menyediakan transportasi umum gratis sementara di daerah-daerah terpencil di Rusia disediakan makanan dan hadiah gratis di tempat pemungutan suara .
Di Khabarovsk di Timur Jauh Rusia, pemerintah daerah mengadakan festival makanan bertepatan dengan pemungutan suara.
Putin menjadi orang pertama di Kremlin pada tahun 2000 dan terpilih ulang empat tahun kemudian. Secara konstitusional Rusia melarang warganya menjadi presiden lebih dari dua kali berturut-turut.
Pada tahun 2008, Putin tidak mencalonkan diri namun pada tahun yang sama konstitusi memeperpanjang masa jabatan Presiden Rusia dari empat tahun menjadi enam tahun. Pada pemilu tahun 2012, Putin memenangkan 63,6 persen. (TGU)