Koran Sulindo – PDI Perjuangan menggelar tes tertulis dan psikotes online untuk menjaring calon legislatif daerah pemilihan DPR RI dan DPRD DKI Jakarta.
Menurut Sekretaris Jenderal PDI P Hasto Kristiyanto psikotes dilakukan online dan merupakan kali pertama digelar PDIP.
Hasto menyebut, PDI P ingin melihat para calon anggota legislatif yang kokoh secara Ideologis, yang punya kemampuan membangun organisasi, berani mengambil resiko memiliki kepribadian yang baik.
“Sosok pemimpin yang kita cari, kuat secara ideologis. Dan punya kemampuan untuk menyelesaikan masalah bagi rakyat,” kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin (4/5).
Selain mencari calon pemimpin untuk rakyat, juga memiliki pribadi sebagai pembelajar dan pembaca yang tangguh.
“Tidak mungkin kita menjadi politisi yang handal kalau kita enggak pernah membaca. Selain mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila, juga membaca referensi buku-buku tentang Bung Karno dan buku tentang dinamika politik global,” kata Hasto.
Hasto pun mengutip puisi dari Bung Karno, yang sering dibacanya. Soekarno sebagai proklamator mengingatkan bahwa pemimpin itu lahir dari penderitaan dan perjuangan.
“Tidak ada pemimpin yang lahir dari kasur yang empuk, dari kamar yang indah, dari tempat yang nyaman. Pemimpin besar lahir dari penderitaan lahir dan batin, pemimpin besar lahir dari perjuangan, dari gemblengan di tengah rakyat,” ujarnya.
Pemimpin yang handal menurut Hasto, lahir dari keyakinan idealisme yang tumbuh dari semangat nasionalisme yang harus kuat dan tidak terkalahkan.
“Jika hatimu hanya terbuat dari kertas dan plastik, lembek dan cetek, sudahlah jangan pernah bermimpi menjadi pemimpin. Jika engkau mengais karena susah, jika kalah sebelum bertarung, jika engkau ragu dalam apa yang kamu perjuangkan,” terang Hasto mengutip pokok pikiran Bung Karno.
Karena itu, masih kata dia, ujian kali ini, untuk melihat aspek ideologi Pancasila, kepribadian, kepemimpinan, kemampuan menyelesaikan masalah serta daya juang. Hasil psikotest dan test tertulis online tersebut kemudian dipakai untuk seleksi calon.
“Mereka yang lolos akan mengikuti pembekalan caleg. Selanjutnya para caleg akan diuji lagi kemampuannya di dalam menjalankan fungsi legislasi anggaran, pengawasan dan representasi,” terang Hasto.
“Kami mencari putra putri bangsa yang kokoh membela dan mampu membumikan Pancasila, memiliki kesadaran kerakyatan yang kuat, cakap di bidangnya, akrab dengan IPTEK, serta mampu menggelorakan rasa cinta kepada tanah air, dan bertekad untuk mewujudkan Indonesia yang berdaulat, berdikari dan berkebudayaan,” kata Hasto mengimbuhkan. [CHA]