Donald Duck The Wise Little Hen

9 Juni menjadi tanggal penting dalam sejarah budaya populer dunia. Pada hari ini, 91 tahun yang lalu, karakter Donal Bebek (Donald Duck) untuk pertama kalinya tampil di layar lebar melalui film pendek animasi Disney berjudul The Wise Little Hen (1934). Sejak saat itu, Donal berkembang menjadi salah satu tokoh animasi paling ikonik yang pernah diciptakan, sejajar dengan Mickey Mouse dan karakter Disney lainnya.

Kehadiran Perdana dan Latar Penciptaan

Donal Bebek diperkenalkan kepada publik dalam serial Silly Symphonies produksi Walt Disney. Dalam The Wise Little Hen, Donal dan temannya Peter Pig menolak membantu seekor ayam betina memanen jagung dengan berpura-pura sakit perut.

Sebagai “hukuman”, mereka tidak diberi kue jagung dan hanya diberi obat. Menariknya, meskipun awalnya Disney berencana menjadikan Peter Pig sebagai karakter utama, justru Donal-lah yang mencuri perhatian penonton.

Karakter ini dikembangkan oleh Disney sebagai penyeimbang dari Mickey Mouse yang mulai kehilangan daya tarik karena terlalu “sempurna” dan ideal untuk anak-anak.

Menurut sejarawan film Leonard Maltin, ide menciptakan Donal muncul setelah Walt Disney mendengar Clarence “Ducky” Nash mendemonstrasikan suara bebek saat membacakan puisi anak Mary Had a Little Lamb. Suara unik Nash inilah yang akhirnya menjadi ciri khas Donal.

Karakteristik yang Unik dan Ikonik

Donal Bebek tampil sebagai seekor bebek putih yang mengenakan baju pelaut biru tanpa celana, lengkap dengan topi khas. Nama lengkapnya, Donald Fauntleroy Duck, diungkapkan dalam beberapa kartun seperti Donald Gets Drafted (1942), serta dicantumkan pula dalam situs resmi Disney dan episode Quack Pack. Nama tengah “Fauntleroy” merujuk pada gaya busana formal anak laki-laki abad ke-19, yang menginspirasi desain kostumnya.

Salah satu sifat Donal yang paling menonjol adalah temperamennya yang mudah marah, namun itulah yang membuatnya dicintai. Di balik sifat pemarahnya, Donal digambarkan sebagai karakter yang serba bisa. Ia kerap berpindah-pindah pekerjaan, mulai dari pelaut, tentara, petani, guru, hingga detektif—sebuah gambaran yang membuatnya terasa dinamis dan dekat dengan keseharian banyak orang.

Donal semakin terkenal setelah tampil dalam The Orphan’s Benefit (1934) bersama Mickey Mouse, dan kemudian semakin bersinar dalam kartun The Band Concert (1935), di mana ia mengganggu pertunjukan orkestra Mickey dengan memainkan lagu “Turkey in the Straw”. Kartun solo pertamanya, Don Donald, tayang pada 9 Januari 1937, dan memperkenalkan karakter Desi Bebek (Donna Duck) sebagai kekasihnya.

Mengutip disney.fandom.com, tahun 1938 hadir tiga keponakan Donal yaitu Kwik, Kwek, dan Kwak (Huey, Dewey, Louie) melalui film Donald’s Nephews, memperluas dunia karakter Donal dan membuatnya semakin disukai.

Komik Donal Bebek di Indonesia

Popularitas Donal Bebek meluas ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Sejak tahun 1976, penerbit m&c! Comics menerbitkan Majalah Donal Bebek, sebuah komik yang memuat kisah Donal dan tokoh-tokoh Disney lainnya.

Komik ini dengan cepat meraih hati pembaca dari berbagai generasi. Selain menyuguhkan humor khas, komik ini juga memperkenalkan pembaca muda pada dunia Disney yang kaya imajinasi.

Selama lebih dari empat dekade, Donal Bebek menjadi salah satu komik mingguan terpopuler di Indonesia. Namun, pada 29 Juni 2020, majalah ini resmi berhenti terbit dengan edisi terakhir bertajuk Album Donal Bebek No. 2019 sebuah akhir yang menutup sejarah panjang karakter ini dalam bentuk cetak di Indonesia, namun tetap abadi dalam kenangan penggemarnya.

Clarence Nash mengisi suara Donal sejak debutnya hingga tahun 1985. Setelah Nash wafat, peran ini dilanjutkan oleh Tony Anselmo, yang merupakan murid langsung Nash. Transisi ini menjadikan karakter Donal tetap autentik, mempertahankan suara sengau khas yang sulit ditiru.

Tanggal Ulang Tahun yang Bervariasi

Secara resmi, 9 Juni 1934 diakui sebagai tanggal ulang tahun Donal Bebek karena merupakan debutnya di layar. Namun, beberapa kartun memberikan tanggal alternatif secara fiktif, seperti 13 Maret dalam Donald’s Happy Birthday, dan Jumat tanggal 13 dalam The Three Caballeros. Ini memperkuat sisi jenaka dan fleksibilitas naratif Donal sebagai tokoh kartun.

Selama 91 tahun terakhir, Donal Bebek telah menjelma dari tokoh sampingan menjadi ikon global yang dikenali lintas generasi dan budaya. Ia mewakili sisi manusiawi, emosi yang meledak-ledak, kegagalan yang berulang, namun tetap bangkit dan mencoba lagi. Sifatnya yang tak sempurna justru membuatnya disayangi.

Dari bioskop Amerika tahun 1930-an hingga rak buku anak-anak Indonesia, dari suara khas Nash hingga warisan komik yang terus hidup dalam kenangan, Donal Bebek bukan sekadar karakter kartun ia adalah bagian dari sejarah budaya populer dunia. [UN]