Ilustrasi

Koran Sulindo – Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat (BPPM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terus bergerak  melakukan sosialisasi sekaligus deklarasi pendewasaan usia pernikahan (PUP) di 78 kecamatan yang ada di Yogya.

Dengan mendatangi setiap kecamatan, diharapkan ada kesadaran dari masyarakat akan pentingnya PUP, sekaligus meminta dukungan dan komitmen stakeholder di tingkat kecamatan dalam rangka pencegahan pernikahan usia dini.

“Kami mendorong agar jangan ada nikah dini, minimal perempuan 21 tahun, kalau laki-laki 25 tahun,” ujar Kepala BPPM DIY Arida Oetami, Jumat (5/5).

Menurut Arida, langkah yang dilakukan bukan tanpa dasar. Berdasarkan data BPPM DIY 2015, angka persalinan remaja mencapai 1.079 kasus terdiri atas Sleman 110 kasus, Gunungkidul 405 kasus, Bantul 364 kasus, Kota Jogja 92 kasus dan Kulonprogo 107 kasus. Dari angka tersebut remaja yang melahirkan di usia antara 10 hingga 14 tahun terdapat 9 orang, melahirkan di usia 15 hingga 17 tahun ada 371 orang dan usia 18 hingga 19 tahun terdapat 698 orang. Berkaitan dengan itu putusan dispensasi nikah pada 2016, kata Arida, tercatat setiap triwulan terdapat antara 16 hingga 28 anak yang diberikan dispensasi nikah.

Sementara data selama empat tahun terakhir, lanjut Arida, mengalami pasang surut. Di tahun 2011 total ada 495 pernikahan dini, meningkat di 2012 sebanyak 515 kasus, naik lagi di 2013 menjadi 563 kasus dan turun di 2014 di angka 482 kasus dispensasi nikah.

“Memberikan dispensasi nikah itu untuk melindungi jangan sampai perempuan sudah jadi korban, tapi dia jadi korban lagi,” tuturnya.

Ditambahkan Sekretaris BPPM DIY Carolina Radiastuty, pihaknya juga mencermati kepemilikan akte kelahiran bagi bayi yang baru dilahirkan. Berdasarkan data tahun 2015, persentase anak laki-laki yang tidak memiliki akte kelahiran mencapai 3,73%, sedangkan persentase anak perempuan mencapai 4,32%. Fakta itu terjadi di semua kabupaten/kota di DIY kecuali Kulonprogo.

“Tidak punya akte artinya nggak tau bapaknya. Mengurus Akte kan harus lengkap datanya,” ujarnya. [YUK]