MoU SKK Migas, Inpex Masela bersama PL dan Pupuk Indonesia soal pasokan gas alam cair/koransulindo.com

Koran Sulindo – PT Pupuk Indonesia (Persero) bersama PT PLN (Persero) siap menjadi pelanggan Inpex Masela dalam hal kebutuhan gas alam cair (LNG). Kesiapan kedua perusahaan ini setelah SKK Migas bersama Inpex menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan kedua badan usaha milik negara itu pada 19 Februari lalu.

Berdasarkan MoU itu, maka dimulai pembahasan penjualan dan pembelian untuk pasokan gas, yakni LNG ke pembangkit listrik tenaga gas yang dioperasikan PLN. Juga gas alam sebesar 150 juta standard kaki kubik per hari (mmscfd) untuk kilang co-production yang akan dibangun Pupuk Indonesia.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, penandatanganan MoU itu merupakan satu tahap
pencapaian pengembangan proyek LNG Abadi Masela. Penyerapan gas oleh Pupuk Indonesia dan PLN kelak menujukkan komitmen pemerintah dan industri hulu migas mengutamakan permintaan gas dari dalam negeri sebagai upaya bersama meningkatkan daya saing industri nasional dan membangun perekonomian Indonesia yang berkelanjutan.

Sementara itu, Presiden dan CEO Inpex Takayuki Ueda berterima kasih kepada pemerintah Indonesia khususnya atas kerja sama yang telah dibangun dengan perusahaannya untuk mewujudkan MoU ini.

“Kami senang dengan hasil kolaborasi bersama dengan pemerintah Indonesia termasuk dengan Kementerian ESDM, SKK Migas, PLN dan Pupuk Indonesia tentang MoU ini,” kata Ueda.

Pelaksanaan MoU ini akan meningkatkan kepastian proyek LNG Abadi yang menjadi salah satu proyek strategis nasional. Ke depan diharapkan dapat mendorong optimisme masyarakat dan sektor industri di Indonesia serta pasar LNG internasional.

Sebagai informasi, Inpex merupakan perusahaan swasta yang mengendalikan 65% proyek LNG Abadi. Perusahaan ke depan berencana memulai eksplorasi dengan menggunakan teknik Front-End Enggineering Design (FEED) yang akan dimulai pada tahun ini. Tujuannya untuk dapat segera memulai produksi LNG Abadi Wilayah Kerja Masela pada 2027 hingga 2028. Namun pemerintah menargetkan lebih cepat lebih sehingga 2026 di targetkan bisa beroperasi.

Dalam penandatanganan MoU ini hadir Direktur PLN Zulkilfi Zaini dan Direktur Pupuk Indonesia Aas Asikin Idat. Selain keduanya, acara ini juga dihadiri Menteri ESDM Arifin Tasrif, Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii dan Presiden Direktur INPEX Masela Ltd Kenji Kawano dan CEO INPEX Corporation Takayuki Ueda. [KRG]