Koran Sulindo – Amerika Serikat (AS) disebut membiayai oposisi Venezuela untuk melawan pemerintahan Nicolas Maduro. Biaya yang disalurkan melalui Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) itu rupanya mencapai US$ 4,26 juta pada 2015.
Sekitar US$ 2 juta dana ini disalurkan melalui National Endowment for Democracy (NED). Organisasi ini didirikan pada 1982 dan konon dimaksudkan untuk membangun serta memperkuat demokrasi di seluruh dunia. Dari jumlah itu, sekitar US$ 849 ribu dialokasikan untuk proyek pemilih berinteraktif dengan calon Majelis Nasional secara online.
Secara bersamaan mereka juga memakai US$ 161 ribu mengkampanyekan reformasi pasar bebas. Kemudian, sekitar US$ 506 ribu dikucurkan kepada media termasuk untuk program radio yang disebut sebagai media alternatif untuk menghasilkan, menyebarkan berita dan informasi.
Lembaga tersebut juga menciptakan wartawan independen lokal dan media alternatif untuk mempertahankan kebebasan berekspresi dan demokrasi. Dana itu juga dipakai untuk membiayai pelatihan jurnalisme investigasi dan menggunakan media sosial untuk menyebarkan berita.
Berdasarkan laporan telesurtv.net, Departemen Luar Negeri AS menganggarkan dana hibah lebih dari US$ 170 juta per tahun. Dana itu disalurkan melalui USAID dan NED serta mempromosikan kebijakan luar negeri AS lebih dari 90 negara. Selain dengan NED, USAID juga menggandeng Freedom House, The International Republican Institute dan Pan-American Development Foundation yang merupakan bagian dari Organization of American States.
Kongres AS juga menyediakan sekitar US$ 777,8 juta untuk Board of Governors yang menjalankan Voice of America, gerai Radio Marti dan TV Marti anti-pemerintah Kuba. Kongres juga menyalurkan jutaan dolar kepada organisasi media dan wartawan yang menentang pemerintahan yang anti-AS.
NED juga berbohong tentang kontribusi mereka dalam hasil pemilihan umum di Argentina. Sesuai dengan laporan NED pada 2015, lembaga penerima dana disebut memainkan peran kunci untuk mengkampanyekan pemilu bebas dan adil di Argentina dan Venezuela.
Seperti di Argentina dan Venezuela, NED juga mengucurkan dana sekitar US$ 1,057 juta di Ekuador dan US$ 884 ribu di Bolivia untuk mendukung organisasi yang menentang pemerintahan sayap kiri.
Oposisi Venezuela sejak menguasai kursi terbanyak di Majelis Nasional pada 2015, berusaha menciptakan krisis dan kerap membuat undang undang yang bertentangan dengan konstitusi. Semisal, undang undang yang berupaya mengurangi masa jabatan presiden.
Oposisi semakin meningkatkan tekanan mereka dengan mengimbau pendukung mereka untuk turun ke jalan menggulingkan Maduro. Aksi tersebut kemudian dituding sebagai campur tangan AS terhadap situasi dalam negeri Venezuela. [KRG]