Koran Sulindo – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menjadi sorotan pada awal bulan ini. Pasalnya, serapan anggaran kementerian tersebut masih di bawah target.
Menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, anggaran untuk kementeriannya pada 2017 mencapai Rp 101,496 triliun. Sedangkan, serapan anggarannya pada triwulan pertama hanya 10,09 persen. Untuk mencapai 11 persen saja tertatih-tatih. Padahal targetnya 14 persen.
Walau tidak mencapai target, serapan anggaran pada triwulan pertama tahun ini melebihi serapan anggaran 2016 pada periode yang sama. Ia menyebutkan, serapan anggaran yang paling kecil per direktorat jenderal adalah Cipta Karya. Hanya 6,5 persen untuk fisik dan 6,96 persen keuangannya.
Total paket yang sedang dalam proses lelang di Kementerian PUPR sebanyak 7.562 paket senilai Rp 5.408. Dari jumlah itu, ia memerinci 405 paket di Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan, 2.015 Direktorat Jenderal Bina Marga, 2.126 paket di Direktorat Jenderal Cipta Karya dan 2.786 paket di Direktorat Jenderal Sumber Daya Air.
Dalam rangka merealisasikan berbagai program infrastruktur pemerintah terutama di Kementerian PUPR, Basuki bersama Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Agraria Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengunjungi Medan, Sumatra Utara pada Rabu (5/4).
Basuki bersama ketiga menteri itu meninjau pembangunan rumah susun dan pembangunan jalan tol ruas Medan-Binjai. Keempatnya lalu meresmikan pemasangan tiang pancang peremajaan Rumah Susun Sukaramai di pusat kota Medan. Rumah susun tersebut sudah dibangun sejak 1984 dan kini kondisinya sangat memprihatinkan.
Awalnya menara rumah susun itu memiliki 14 menara dengan 4 lantai. Rencananya akan diremajakan menjadi empat menara dengan 20 lantai. Ini merupakan bagian dari program pemerintah penyediaan satu juta unit rumah per tahun. [KRG]