Sulindomedia – PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Unit Kamojang akan memasok uap ke pembangkit yang sedang dibangun dan akan dioperasikan sendiri oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Komitmen ini merupakan salah satu kesepakatan PGE dengan BPPT untuk ujicoba pembangunan pembangkit listrik dengan kapasitas 3 Megawatt (MW).
Menurut General Manager PGE Unit Kamojang Wawan Darmawan, uap yang akan dialokasikan untuk pembangkit yang dibangun BPPT berasal dari sumur panas bumi yang dikelola oleh PGE di Kamojang, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Uap tersebut sebenarnya bukan uap yang terbuang karena PGE menyediakan pasokan uap demi mendukung program BPPT dalam penelitian energi listrik dari energi terbarukan. “Nanti akan ada semacam titik serah di salah satu tempat seperti yang kami lakukan dengan pihak PT Indonesia Power [anak usaha PLN]. Bedanya, kami tidak menjual uap. Ini sebagai satu studi penerapan teknologi pemanfaatan panas bumi untuk pembangkit skala kecil,” kata Wawan melalui siaran pers yang diterima Ahad (21/2/2016).
Pembangkit yang dibangun BPPT, tambahnya, masih di dalam wilayah kerja pembangkit listrik panas bumi (PLTP) Kamojang. BPPT nantinya mengoperasikan pembangkit tersebut. “Karena kapasitasnya masih terbatas dan masih terus dilakukan uji coba, belum ada pembicaraan dengan penjualan listriknya,” tuturnya.
Teknologi yang dipakai BPPT dalam pengembangan pembangkit listriknya adalah teknologi siklus biner asal Jerman. Dengan teknologi ini dapat dihasilkan daya listrik tambahan 500 kilowatt. BPPT dijadwalkan melakukan ujicoba pembangkit tersebut pada Mei mendatang. BPPT mendesain rancang bangun pembangkit, sedangkan pembuatan komponen oleh PT Nusantara Turbin & Propulsi (NTP), PT Barata Indonesia, dan PT Pindad.
PGE Unit Kamojang sekarang ini memiliki dua unit pembangkit yang dikelola sendiri: Unit 4 sebesar 60 MW dan Unit 5 sebesar 35 megawatt. Tiga unit lagi, yaitu unit 1, 2, dan 3 dikelola oleh PT Indonesia Power. Total pembangit di wilayah kerja panas bumi Kamojang mencapai 235 megawatt. [PUR]