Koran Sulindo – Jumlah korban dan kerusakan akibat gempabumi berkekuatan 6,5 SR yang terjadi pagi hari tadi (7/12) terus bertambah. Untuk mempercepat proses tanggap darurat bencana maka Gubernur Aceh menetapkan status Tanggap Darurat Bencana selama 14 hari ke depan.
“Masa tanggap darurat ini berlaku untuk tiga kabupaten yaitu Pidie Jaya, Pidie dan Bireuen,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Rabu (7/12).
Sementara itu menurut Pangdam Iskandar Muda, Mayor Jenderal TNI Tatang Sulaiman, hingga sore ini jumlah korban mencapai 97 orang.
Data Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga pukul 15.00 WIB menyebutkan korban meninggal berjumlah 53 jiwa, (Pidie Jaya 50, Bireuen 2, Pidie 1), sedangkan luka berat berjumlah 73 jiwa (Pidie Jaya 70, Bireuen 3), luka ringan 200 jiwa (Pidie Jaya 120,
Bireuen 78).
Sebagian korban luka-luka dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tgk Chik Ditiro Sigli. Pos dibuka di RSUD ini untuk memberikan informasi kepada masyarakat terkait dengan korban yang dirawat. Korban meninggal dari wilayah Pidie Jaya berasal dari Kecamatan Meureudu 27 orang , Trienggadeng 18 orang dan bandar dua 5 orang.
Hasil kaji cepat kerusakan menyebutkan 163 rumah rusak berat (Pidie 86, Bireuen 37, Pidie 40) dan 105 ruko di Pidie Jaya serta bangunan publik lain, seperti 14 masjid, 1 sekolah dan 1 kesehatan.
Tiga buah eskavator dari tadi pagi telah dikerahkan di Kecamatan Meureudu, Pidie Jaya mulai dari pagi tadi dan beberapa alat berat telah dikerahkan untuk mencari korban yang tertimbun reruntuhan. BPBD setempat dibantu TNI, Polri, dinas-dinas terkait ,
relawan terus melakukan pencarian dan evakuasi.
Sekitar 740 personel TNI berada di lokasi terdampak untuk membantu aktivitas tanggap darurat.
Tim medis dari RS Muhammadiyah Lhoksumawe diberangkatkan dengan 6 personil
untuk memberikan pelayanan medis dan melakukan Rapid Health Assessment
(RHA). Sedangkan tim medis dari RS Muhammadiyah Medan segera
diberangkatkan dengan kekuatan 6 personel; 1 dokter, 2 perawat dan 3
relawan. Mengirimkan tim asistensi Posko MDMC PP Muhammadiyah ke Aceh
hari ini.
Saat ini Kepala BNPB telah berada dilokasi dan telah melaporkan kepada Presiden RI terkait dampak dan kerusakan akibat gempa. BNPB bersama Kementerian PU, Kementerian Sosial memberikan pendampingan kepada pemerintah daerah. Pengerahan alat berat ke lokasi bencana telah dilakukan, 3 eskavator telah berada di Kecamatan Meureudu untuk membantu proses pencarian korban gempa akibat reruntuhan. Korban luka-luka sebagian dirujuk ke Kabupaten Sigli.
Data kerusakan bangunan bertambah. Data sementara yang berhasil dihimpun di Kabupaten Pidie Jaya terdapat 105 Unit ruko roboh, beberapa tiang listrik roboh, beberapa ruas jalan rusak (Retak), 86 Unit rumah RB, 13 Unit Bangunan Masjid roboh, 1 unit bangunan toko Roboh dan 1 unit bangunan RSUD Pidie RB. Sedangkan di Kabupaten Bireuen terdapat 2 Unit rumah roboh, 1 Unit Masjid RB, 1 unit bangunan Kampus STAI AL-Azziziyah Roboh dan 35 unit rumah RB.
Upaya penanganan terus dilakukanuntuk melakukan bantuan penanganan darurat. BPBD Pidie Jaya dan BPBD Pidie bersama dengan TNI, Polri, Basarnas, SKPD, Tagana, PMI, relawan dan lainnya melakukan penanganan di lokasi. Fokus utama saat ini adalah pencarian dan penyelamatan korban yang tertimpa bangunan yang roboh dengan dukungan personil dari TNI sebanyak 740 orang dan Tagana sebanyak 40 orang.
Posko BNPB terus melakukan koordinasi dengan BPBD untuk melakukan pendataan. Pendataan dampak gempa terus dilakukan oleh BPBD. [NOR/DAS]