Ilustrasi

Koran Sulindo – Ketua DPP PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno mengatakan pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Syaiful Hidayat adalah  pasangan paling potensial yang akan diusung PDI Perjuangan.

“Kalau tahapannya…Ini kan masih tahap indikatif,” kata Hendrawan, Senin (19/9) malam.

Dalam tahap indikatif ini peluang petahana itu sangat besar.

Dalam menentukan pasangan calon kepala daerah, kata Hendrawan, terdapat empat tahapan yang dilalui PDI Perjuangan, yaitu eksploratif, indikatif, deklaratif, dan definitif.

Dalam tahap indikatif ini, Ahok-Djarot, menjadi pasangan calon yang paling disorot dan mendapat perhatian di internal partai.

Malam ini, PDI Perjuangan mengumumkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang akan diusung ke Pilkada DKI Jakarta. Pengumuman dilakukan serentak dengan calon kepala daerah/calon wakil kepala daerah lain pada rangkaian Pilkada 2017.

Pengumuman akan dilalukan di kantor pusat PDI Perjuangan, Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 58, Jakarta Pusat.

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memastikan, seluruh tahapan sudah dilakukan secara sistemik. Tahapan itu dimulai dengan uji kepatutan dan kelayakan, pemetaan politik, pelatihan manajer kampanye, pelatihan training of trainers saksi, dan sekolah para calon kepala daerah.

PDI Perjuangan merupakan satu-satunya partai politik yang dapat mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur sendiri untuk Pilkada DKI. PDIP memiliki 28 kursi di DPRD DKI Jakarta.

Hasto memastikan seluruh kader partai mulai ranting hingga pusat bakal mematuhi keputusan DPP soal calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta tersebut.

Hasto mengakui, sempat ada perbedaan pandangan di internal PDI Perjuangan. Namun setelah keputusan diambil dan disetujui, maka seluruh kader harus mematuhi keputusan itu.

“Sebagai partai yang menjunjung tinggi karakter dan disiplin partai, ketika keputusan diambil, maka semuanya menjalankan perintah partai tersebut,” kata Hasto di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat.

Soal siapa pasangan calon yang akan diusung, menurut Hasto, sebelum keputusan diambil, PDI Perjuangan sudah memberikan berbagai ruang bagi seluruh kader dan masyarakat untuk menyampaikan gagasannya.

Gagasan-gagasan itu didengar oleh DPP PDI Perjuangan. Sehingga saat keputusan diambil, tiba saatnya untuk menyatukan langkah agar suara rakyat jadi hakim tertinggi untuk dihormati oleh siapapun yang akan ikut dalam pilkada.

“Jadikan pilkada kontestasi gagasan, bukan sebagai pertentangan faktor primordial,” kata Hasto.

Tiga Nama

Ketua Bidang Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat mengatakan terdapat tiga nama yang akan diusung PDIP sebagai bakal calon gubernur DKI.

Ketiga nama itu adalah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, dan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso.

Menurut Djarot, PDI P cenderung kembali mengusung petahana pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

“Bagaimanapun juga indikasinya kuat sekali ke petahana. Tergantung nanti Ibu Mega kayak apa,” kata Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.

Sementara itu Bendahara Umum DPP PDI Perjuangan Olly Dondokambe menyebut bakal calon gubernur DKI yang akan diusung PDI P mengerucut ke petahana.

“Ya kelihatan sudah mengerucutlah. Ke arah incumbent,” kata Olly, di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (20/9). [CHA/ pdiperjuangan-jatim.com/DAS]