Trump dan elemen-elemen pemerintahannya menantikan panggilan telepon dengan Putin. (Sumber: akun X resmi Gedung Putih @WhiteHouse)
Trump dan elemen-elemen pemerintahannya menantikan panggilan telepon dengan Putin. (Sumber: akun X resmi Gedung Putih @WhiteHouse)

Jakarta – Dalam unggahan terbarunya di platform Truth Social, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan ia akan berbicara dengan Vladimir Putin mengenai perang di Ukraina pada Selasa (18/03/2025).

Trump juga menyebut “banyak elemen” perjanjian perdamaian di Ukraina telah disetujui dengan Vladimir Putin.

“Besok pagi saya akan berbicara dengan Presiden Putin mengenai Perang di Ukraina. Banyak elemen Perjanjian Akhir telah disetujui, tetapi masih banyak yang belum disetujui,” Trump menulis.

Ia mengklaim ribuan tentara muda dan lainnya terbunuh di Ukraina. Setiap minggu ada 2.500 tentara yang tewas dari kedua belah pihak. Ia menyerukan ini harus diakhiri sekarang.

“Saya sangat menantikan panggilan telepon dengan Presiden Putin,” tambahnya.

Menurut BBC, Trump sebelumnya telah mengatakan kepada wartawan “Kita akan lihat apakah kita bisa mencapai kesepakatan damai, gencatan senjata dan perdamaian, dan saya pikir kita akan mampu melakukannya”.

Dan ketika ditanya pada Minggu mengenai konsesi apa yang sedang dipertimbangkan dalam negosiasi gencatan senjata, Trump berkata, “Kita akan berbicara tentang tanah. Kita akan berbicara tentang pembangkit listrik […] Kita sudah membicarakannya, membagi aset tertentu.”

Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan kepada wartawan bahwa Trump “bertekad” untuk mengamankan kesepakatan damai.

Leavitt juga menyebut “Ada sebuah pembangkit listrik di perbatasan Rusia dan Ukraina yang menjadi bahan diskusi dengan Ukraina, dan ia akan membahasnya dalam panggilan teleponnya dengan Putin besok.”

Fasilitas tersebut kemungkinan adalah pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia, yang telah diduduki oleh pasukan Rusia sejak Maret 2022. Pertempuran di wilayah tersebut menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya kecelakaan nuklir.

Gedung Putih menyampaikan nada yang lebih optimis menjelang perundingan Trump-Putin, yang akan berlangsung melalui telepon, dengan mengatakan perdamaian di Ukraina “tidak pernah sedekat ini”. [BP]