Semua orang pasti ingin tinggal di negara yang maju dan kuat. Ini karena negara kuat memberikan banyak manfaat yang menyejahterakan rakyat, seperti layanan kesehatan yang terjamin, pendidikan maju, lapangan pekerjaan yang luas, keamanan tinggi, dan masih banyak lagi.
Tingkat kekuatan setiap negara di dunia tentunya berbeda. Melansir dari Yahoo News, suatu negara dapat dikatakan kuat jika memenuhi sejumlah kriteria, yaitu memiliki perekonomian yang besar, teknologi militer canggih, inovasi maju, diplomasi aktif, budaya yang mendominasi, dan pemerintahan yang stabil.
Negara-negara yang telah memenuhi kategori tersebut memiliki pengaruh signifikan terhadap urusan global dan mampu mempertahankan dominasinya. Berikut ini adalah daftar 10 negara terkuat di dunia tahun 2024.
1. Amerika Serikat
Amerika Serikat adalah negara terkuat di dunia karena memiliki ekonomi dengan PDB senilai $27 triliun, dengan inovasi dan pengaruh global yang tak tertandingi. Kekuatan AS membuatnya mampu membentuk perdagangan, kebijakan, dan inovasi global. Untuk bisnis hiburan, AS selalu menetapkan standar untuk teknologi produksi dan kualitas film-film Hollywoodnya.
Dalam hal teknologi, AS mengadakan proyek-proyek inovatif, seperti pabrik-pabrik surya raksasa milik Tesla yang memajukan energi bersih, misi-misi luar angkasa SpaceX, dan jaringan-jaringan satelit yang merevolusi komunikasi global. Kemudian ada Silicon Valley yang terkenal sebagai pusat global untuk teknologi tinggi dan inovasi.
Dari segi militer, AS memiliki anggaran yang melebihi $800 miliar, mengoperasikan lebih dari 700 pangkalan militer di seluruh dunia, dan memproyeksikan kekuatan melalui teknologi-teknologi canggih seperti pesawat siluman, rudal-rudal hipersonik, dan sistem-sistem pertahanan berbasis kecerdasan buatan. Aliansi-aliansi strategis seperti NATO dan AUKUS semakin memperkuat dominasi geopolitik AS, memungkinkan tanggapan-tanggapan terkoordinasi terhadap tantangan-tantangan global seperti konflik Ukraina dan keamanan Indo-Pasifik.
2. China
Negara terkuat di dunia yang kedua adalah China. Proyek infrastruktur Prakarsa Sabuk dan Jalan (BRI) milik China mempertahankan posisinya sebagai pusat kekuatan ekonomi global. Proyek ini menghubungkan Asia dengan wilayah Afrika dan Eropa melalui jalur darat dan laut, menciptakan sebuah rute perdagangan yang mirip dengan Jalur Sutra di masa lampau. Langkah ini memperdalam hubungan ekonomi dengan negara-negara seperti Brasil dan Argentina, memperluas pengaruh China di wilayah yang secara historis didominasi AS.
China juga membuat terobosan dalam komputasi kuantum dan kota pintar yang digerakkan oleh kecerdasan buatan (AI). Ini tidak hanya memperkuat keunggulan China dalam teknologi mutakhir, tetapi juga menarik kemitraan dan investasi global. Di bidang kekuatan kecerdasan emosional (soft power), sejumlah inisiatif seperti Institut Konfusius, program bahasa Mandarin, dan diplomasi budaya melalui film, seni, dan acara global semakin meningkatkan kehadiran internasional China.
Dari segi militer, China sedang mengembangkan pesawat generasi ke-5 dari pesawat jet tempurnya, yaitu J-35. Teknologi angkatan lautnya pun semakin mengerikan. Salah satu rudal khususnya, DF-17, dapat melaju dengan kecepatan lebih dari Mach 5 sehingga sangat sulit dideteksi dan dicegat. Dengan jangkauan sekitar 1.500-2.500 km, rudal ini dapat menargetkan pangkalan AS dan fasilitas sekutu di kawasan Indo-Pasifik. Kemajuan teknologi militer ini tentunya semakin memperkuat ambisi China di Laut China Selatan dan Indo-Pasifik.
3. Rusia
Rusia memanfaatkan cadangan gas alam, minyak, dan mineralnya yang besar untuk mempertahankan pengaruh ekonominya di dunia. Jaringan pipa baru ke Asia, seperti proyek Power of Siberia, memperdalam hubungan energi dengan China dan pasar berkembang lainnya. Kemitraan dengan China juga membantu Rusia bertahan dari dampak sanksi Barat akibat Operasi Militer Khususnya terhadap Ukraina.
Hingga saat ini, Rusia tetap terkenal memiliki militer yang tangguh. Hal ini karena Rusia terus memajukan teknologi rudal hipersonik, pesawat nirawak, dan kemampuan sibernya. Baru-baru ini presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan bahwa negaranya akan memproduksi massal rudal hipersonik jarak menengah Oreshnik. Pengembangan senjata-senjata baru seperti ini tentunya semakin memotivasi Rusia untuk mempertahankan ambisinya terhadap Ukraina.
Secara diplomatis, Rusia terus memperluas jejaknya di Afrika dan belahan bumi selatan melalui kesepakatan senjata, investasi infrastruktur, dan proyek energi. Strategi-strategi ini akan mendorong aliansi yang memperkuat kehadiran global Rusia meskipun tantangan geopolitik terus meningkat.
4. Jerman
Jerman menggerakkan ekonomi dan inovasi Eropa dengan memimpin pengembangan energi hijau. Negara ini memproduksi teknologi bahan bakar hidrogen dan proyek energi terbarukan dalam skala besar, seperti ladang angin lepas pantai dan inisiatif tenaga surya.
Upaya ini merupakan bagian dari tujuan ambisius Jerman untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2045, yang akan menjadi standar bagi pembangunan berkelanjutan di Eropa.
Sebagai pusat teknik di benua Eropa, Jerman terus mendorong batasan dalam industri otomotif. Perusahaan-perusahaan otomotif seperti Volkswagen dan BMW mendefinisikan ulang kendaraan listrik dan otonom. Tidak hanya itu, kepemimpinan Jerman dalam mengembangkan teknologi baterai generasi berikutnya dan infrastruktur pengisian daya kendaraan listrik semakin memperkuat kedudukannya dalam masyarakat internasional.
Dan sebagai salah satu negara pendiri Uni Eropa, Jerman memegang pengaruh yang cukup besar atas perjanjian perdagangan, kerangka regulasi, dan keputusan kebijakan.
5. Inggris
Inggris secara strategis telah memperkuat kehadiran globalnya dengan mengupayakan perjanjian perdagangan dengan negara-negara ekonomi besar seperti India dan Kanada. Ini adalah contoh strategi ekonomi pasca-Brexit yang proaktif. Perjanjian-perjanjian semacam itu bertujuan mendorong perdagangan bilateral, meningkatkan akses pasar untuk barang dan jasa Inggris, dan memperkuat posisi Inggris sebagai pusat perdagangan global di luar Uni Eropa.
London sendiri tetap menjadi pusat keuangan global terkemuka karena menarik banyak bisnis, investor, dan talenta di seluruh dunia. Ibu kota Inggris itu juga merupakan pusat perbankan global, fintech, dan pasar valuta asing. Semuanya itu berkontribusi dalam memperkuat pengaruh ekonomi Inggris.
Dari segi hiburan, serial TV terkenal seperti “The Crown” dan “Doctor Who,” pertunjukan musik yang diakui secara global, dan ketertarikan abadi terhadap Keluarga Kerajaan ikut menopang ekonomi dan budaya Inggris.
Secara militer, Inggris mempertahankan aliansi yang kuat dengan AS dan NATO, memastikan perannya sebagai pemain penting dalam keamanan global. Angkatan bersenjatanya yang modern terkenal sebagai salah satu yang terkuat di dunia, kemampuan nuklirnya yang cukup baik, dan kemitraan strategis memungkinkan Inggris untuk memproyeksikan kekuatan dan pengaruh secara global.
6. Korea Selatan
Korea Selatan masuk dalam daftar negara terkuat di dunia karena kemajuan teknologinya, khususnya dalam industri semikonduktor. Perusahaan-perusahaan besar seperti Samsung Electronics dan SK Hynix memainkan peran penting. Samsung, misalnya, telah mengumumkan rencana pembelian kembali (buyback) sebesar $7,2 miliar. Langkah ini akan memperkuat posisi pasar Korea Selatan di tengah tantangan di sektor chip AI.
Di sektor otomotif, Hyundai menjadi perusahaan di garis depan pengembangan kendaraan bertenaga listrik dan hidrogen, karena berkontribusi pada pergeseran global menuju transportasi berkelanjutan.
Dan dalam hal hiburan, pengaruh budaya Korea Selatan telah melonjak berkat popularitas global K-pop dan sinema Korea. Ini berkontribusi dalam meningkatkan soft power Korea Selatan dan kehadiran internasionalnya.
7. Prancis
Sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB, Prancis memegang kekuasaan diplomatik yang signifikan dan mampu membentuk kebijakan internasional tentang perubahan iklim melalui Perjanjian Paris. Keahlian energi nuklir Prancis memainkan peran penting dalam upaya Eropa untuk mencapai kemandirian energi.
Prancis memiliki militer yang kuat dengan kemampuan canggih, termasuk jet tempur canggih, pasukan komando yang terlatih, dan senjata nuklir. Dengan sekitar 300.000 personel militer aktif yang didukung oleh ekonomi terbesar ketujuh di dunia, Prancis memiliki berbagai kemampuan yang mengesankan.
Dari segi diplomasi, Prancis berinisiatif dalam memperluas jumlah anggota tetap dan tidak tetap di PBB, kontraterorisme, dan keanggotaannya dalam Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE) turut menjamin keamanan global. Sementara itu, budaya Prancis seperti fashion haute couture, gastronomi, dan sinema berkontribusi dalam memperkuat soft power-nya.
8. Jepang
Jepang mengatasi tantangan demografisnya melalui robotika canggih dan teknologi kecerdasan buatan (AI), serta menetapkan standar global dalam perawatan kesehatan dan pengasuhan. Pada tahun 2024, Jepang menduduki peringkat ke-13 dalam Indeks Inovasi Global oleh Organisasi Hak Kekayaan Intelektual Dunia. Kualitas inovasi Jepang terlihat dalam hal Internet of Things (IoT), keamanan siber, dan teknologi luar angkasa.
Kesuksesan JAXA SLIM (Smart Lander for Investigating Moon) dalam mendarat di Bulan pada tanggal 18 dan 19 Januari 2024 menandai peningkatan ambisi Jepang dalam eksplorasi ruang angkasa.
Jepang juga terkenal akan sistem kereta api berkecepatan tinggi dan perencanaan kotanya. Dua keunggulan ini menginspirasi pembangunan infrastruktur di seluruh dunia. Selain itu, ekspor budaya Jepang melalui ekspor anime hingga gim ikut mempertahankan daya tarik global yang besar.
9. Arab Saudi
Arab Saudi menjadi salah satu negara terkuat di dunia karena upayanya untuk berfokus pada beberapa sektor teknologi penting demi pertumbuhan di masa depan, seperti kecerdasan buatan (AI), energi terbarukan, bioteknologi, dan kota pintar. Proyek-proyek Visi 2030, seperti NEOM (kota futuristik yang ditenagai oleh energi terbarukan) mendefinisikan ulang citra Arab Saudi sebagai pusat inovasi.
Kepemimpinan Arab Saudi di OPEC memastikan pengaruh yang berkelanjutan dalam menstabilkan pasar minyak global, sementara investasi dalam energi surya dan angin menandai komitmennya untuk mendiversifikasi ekonominya. Selain itu, Arab Saudi terus berinisiatif melalui langkah-langkah yang mengikuti perkembangan zaman, seperti menjadi tuan rumah festival film internasional dan acara olahraga.
10. Israel
Negara terkuat di dunia yang terakhir adalah Israel. Israel tetap menjadi pemimpin dalam teknologi militer, dengan sistem pertahanan laser Iron Beam-nya yang menetapkan tolok ukur baru dalam intersepsi rudal. Inovasi-inovasi teknologi militer lainnya seperti sistem pertahanan udara “Iron Dome”, sistem “Trofi” untuk tank, dan sistem “EyeBall” untuk tentara Israel membuat negara ini semakin ditakuti di dunia.
Teknologi Israel untuk keperluan non militer juga sama canggihnya. Israel telah menciptakan banyak teknologi inovatif yang bermanfaat dalam berbagai aspek kehidupan manusia, seperti perangkat SniffPhone yang dapat mengendus penyakit, kamera medis PillCam yang dapat ditelan, teknologi Watergen yang dapat menghasilkan air minum dari udara tipis, teknologi Eco Wave Power yang dapat menghasilkan listrik dari gelombang laut, dan masih banyak lagi. Semua perkembangan teknologi ini terus menarik investasi global yang signifikan sehingga memajukan perekonomiannya.
The Economist menempatkan Israel sebagai negara ekonomi tersukses ke-4 di antara negara-negara maju pada tahun 2022. Sementara itu, IMF memperkirakan PDB Israel sebesar US$564 miliar dan PDB per kapitanya sebesar US$58.270 pada tahun 2023.
Keberhasilan diplomatik Israel, seperti Perjanjian Abraham, telah memperkuat hubungan Israel dengan negara-negara Arab dan memperluas pengaruhnya di Timur Tengah. Ekonomi yang didorong oleh inovasi memperkuat posisi Israel di panggung global.
Itulah 10 negara terkuat di dunia tahun 2024. Meskipun belum masuk dalam daftar, Indonesia hingga kini masih menempati urutan ke-13 dalam jajaran negara dengan militer terkuat menurut Global Firepower (GFP). Indonesia memiliki skor PwrIndx (Power Index) sebesar 0,2251. Dalam pemeringkatan ini, skor 0,0000 dianggap ‘sempurna’. Skor Indonesia jauh mengalahkan Malaysia, yang berada di urutan ke-42. [BP]