Koran Sulindo – Seluruh aparat baik aparat keamanan maupun intelijen didesak untuk menyelidiki peristiwa penusukan yang menimpa Syekh Ali Jaber di Masjid Afaludin Tamin Sukajawa, Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung secara tuntas dan transparan.
“Saya sudah menginstruksikan kepada seluruh aparat, baik itu aparat keamanan, maupun intelijen,” kata Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD, Senin (14/9).
Bahkan, Mahfud mengaku telah meminta Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Densus dan BIN bersama kepolisian agar menyelidiki kasus ini dengan sebaik–baiknya.
Oleh sebab itu, kepada semua aparat untuk melakukan pemetaan, pemantauan dan perlindungan penuh kepada Dai, terutama para ulama.
Terkait dengan beredarnya informasi bahwa pelaku mengalami gangguan kejiwaan, Mahfud mengatakan bahwa saat ini aparat masih melakukan penyelidikan terkait latar belakang dan jaringan yang ada di belakang pelaku penusukan.
“Spekulasi di masyarakat ada dugaan berdasar pengakuan keluarganya, si penusuk ini sakit jiwa. Tapi kita belum percaya, kita pasti akan tahu dia sakit jiwa betul atau tidak, itu nanti setelah diselidiki,” ujar Mahfud.
Bila orang sakit jiwa, kata Mahfud tidak mungkin memiliki rekam jejak di dunia digital, seperti pelaku penusukan terhadap Syekh Ali Jaber.
“Jejak digitalnya seperti apa, keluarga melihatnya kayak apa, tetangganya melihatnya seperti apa, temen-temennya melihatnya seperti apa, baru kita bisa menyimpulkan dia sakit jiwa. Oleh sebab itu sampai ini, kami atau pihak aparat terus menyelidiki bagaimana latar belakang dan apa jaringan yang ada di belakang anak ini,” jelas Mahfud.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini menambahkan, pemerintah memiliki kewajiban untuk melindungi kebebasan umat beragama, apapun pandangan politiknya. Pemerintah, tambah Mahfid, tidak akan mampu membangun masyarakat tanpa adanya peran serta para ulama dan para juru dakwah yang telah bekerja dengan ikhlas.
“Da’i apapun pandangan politiknya, itu harus dilindungi kalau sedang berdakwah. Itu yang terpenting. Kita hidup selama ini bangsa Indonesia, budaya- budaya yang baik itu justru ditimbulkan oleh dakwah-dakwah para pendakwah kita yang telah bekerja dengan ikhlas,” ucap Mahfud.
Di tahun 2011, Mahfud mengakui bahwa pernah hadir dan mendengar ceramah yang dibawakan oleh Syekh Ali Jaber. Mahfud mengatakan bahwa Syekh Ali Jaber adalah pendakwah yang tidak berpolitik dan sangat baik. [WIS]