Wabah corona di di Jakarta
Ilustrasi wabah corona di di Jakarta/katadata.co.id

Koran Sulindo — Jumlah kasus virus corona atau Covid-19 di wilayah DKI Jakarta per Minggu 5 Juli 2020 bertambah 256 orang. Sedangkan pasien yang sembuh meningkat 584 pasien termasuk masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Data sebelumnya sebanyak 646 orang dan 3.390 orang melakukan isolasi mandisi di rumah sebelumnya 3.366 orang. Sedangkan, untuk orang dalam pemantauan berjumlah 27.604 orang.

Data sebelumnya sebanyak 27.507 orang dan pasien dalam pengawasan sebanyak 18.234 orang. Data sebelumnya 18.097 orang.

Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga menyatakan sampai dengan 4 Juli 2020 sudah ada 338.306 sampel. Data sebelumnya 330.926 sampel, yang telah diperiksa dengan tes polymerase chain reaction untuk mengetahui jejak virus corona di lima wilayah DKI Jakarta.

Untuk tes PCR pada 4 Juli 2020, dilakukan pada 5.022 orang. Sebanyak 4.251 tes dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada kasus baru (yang awalnya terdeteksi pada hasil reaktif pengujian rapid test) dengan hasil 256 positif dan 3.995 negatif.

Dalam meningkatkan kapasitas pemeriksaan metode tes cepat dan RT-PCR Pemprov DKI membangun Laboratorium Satelit Covid-19 yang berlokasi di sebagian lahan RSUD Pasar Minggu dan RSUD Duren Sawit sejak 9 April 2020. Dan saat ini jejaringnya ada sebanyak 45 atau meningkat dari sebelumnya 41 laboratorium pemeriksa Covid-19.

Pemeriksaan masif secara selektif termasuk dengan tes cepat terus dilakukan di daerah kelurahan terpilih, yang dikaji secara epidemologis dan menurut kepadatan penduduk. Sasaran ditujukan kepada warga lansia, warga dengan kasus penyakit tertentu dan juga pada ibu hamil.

“Total sebanyak 248.724 orang (hari sebelumnya 246.372 orang) telah menjalani rapid test, persentase positif COVID-19 sebesar 3,5 persen, dengan rincian 8.598 orang (hari sebelumnya 8.569 orang) dinyatakan reaktif COVID-19 dan 240.126 orang (hari sebelumnya 237.735 orang) dinyatakan non-reaktif,” tutur Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati kepada wartawan, Minggu (5/7).

Untuk kasus positif, tambah Ani, ditindaklanjuti dengan uji usap secara PCR dan apabila hasilnya positif dilakukan rujukan ke Wisma Atlet atau RS atau dilakukan isolasi secara mandiri di rumah.

Ani menyatakan, jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama dengan tim terpadu SKPD tetap melakukan pengawasan ketaatan di berbagai tatanan, seperti mal, objek wisata, pasar, check point SIKM.

Selain melakukan imbauan, tim juga akan melakukan penindakan berupa denda. Penindakan dengan penutupan turut dilakukan pada lokasi yang seharusnya belum boleh membuka aktivitas, di antaranya termasuk kategori rumah minum/bar serta griya pijat.

“Kami imbau pula bagi seluruh masyarakat untuk selalu memperhatikan protokol kesehatan, yaitu menggunakan masker, selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer, dan menjaga jarak antarorang minimal 1,5-2 meter dan batasi aktivitasi ke luar rumah jika tidak terlalu penting,” ujar Ani. [WIS]