?????????????

Koran Sulindo – Mayoritas pemilih Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Jawa Tengah ternyata bakal memilih Joko Widodo dibanding Prabowo Subianto jika pemilihan presiden digelar saat ini.

Menurut Survei Charta Politika dilakukan pada 23 hingga 29 Mei 2018 menyebut pemilih PKS yang memilih Jokowi mencapai 40,4 persen dibanding 23,1 persen yang memilih Prabowo.

“Jika dilihat dari pilihan terhadap presiden berdasarkan partai politik, 40,4 persen memilih pak Jokowi. Sementara 23,1 persen memilih Pak Prabowo,” kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (6/6/2018).

Ia menambahkan dari 1.200 responden yang diwawancara melalui tatap muka secara langsung, 4,3 persen merupakan pemilih PKS.

Hasil survei di Jawa Tengah tersebut, menurut Yunarto berbeda dengan hasil survei di tiga provinsi lainnya yakni Banten, Jawa Barat dan Jawa Timur. Di tiga provinsi itu mayoritas pemilih PKS tetap mantap mendukung Prabowo.

Yunarto menyebut fenomena yang terjadi di Jawa Tengah itu menunjukkan bahwa koalisi partai secara nasional belum sanggup memberikan efek keterpilihan yang sama di daerah.

“Koalisi secara nasional belum tentu berkorelasi dengan kemantapan pemilihan calon presiden di daerah,” kata Yunarto.

Sementara itu menurut survei Indikator Politik Indonesia menyeut Jokowi berhasil mengungguli Prabowo di Jawa Barat. Menggunakan survei simulasi semi terbuka, elektabilitas Jokowi unggul 41,2 persen dibanding Prabowo yang hanya meraup 26,6 persen.

Pada Pilpres 2014 silam, Jawa Barat merupakan penyumbang suara terbesar Prabowo Subianto. Di wilayah ini Jokowi hanya mendapat 40,22 persen sementara Prabowo meraih 59,78 persen.

“Daftar nama semi terbuka Jokowi paling banyak dipilih 41,2 persen, kemudian Prabowo 26,6 persen, Gatot Nurmantyo 3,2 persen, Anies Baswedan 2,7 persen dan nama lain kurang dari 3 persen,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, di kantor Indikator Politik Indonesia, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (6/6).

Meskipun Jokowi unggul daripada Prabowo di Jabar, namun jumlah suara Jokowi di Jawa Barat lebih rendah dibandingkan perolehan rata-rata nasional 51,8 persen.

Survei menunjukkan Jokowi berhasil membalikkan suara pendukung Prabowo pada Pilpres 2014 memilih Prabowo. Sementara jika disurvei secara head to head antara Jokowi dan Prabowo, jumlah pemilih Jokowi meraih 50 persen dan Prabowo hanya 39 persen.

“Kalau kita lihat elektsbilitas Pak Jokowi dengan simulasi semi terbuka 41,2 persen memang sudah tertinggi elektabilitas Pak Jokowi waktu survei dilakukan Maret-Mei 2018,” kata Burhanuddin.

Survei Charta Politika dilakukan terhadap 1.200 responden di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur serta 800 reponden di Banten itu belum bisa memastikan apa penyebab utama yang memicu fenomena itu.

Dengan tingkat kepercayaan hingga 95 persen dan margin error 2,83 persen survei ini menggunakan metode acak bertingkat atau multistage random sampling.

Sementara survei Indikator Politik Indonesia menggunakan sampel basis sebesar 800 responden denhan sampel basis 800 responden, error survei +/- 3,5 persen.

Jumlah total sampel sekitar 5.169 responden yang merupakan gabungan survei provinsi dengan sampel 800 responden, dan tujuh survei wilayah Dapil dengan jumlah sampel minimal 400 responden. (TGU)