Koran Sulindo – Bareskrim melakukan pengembangan kasus ujaran kebencian dan SARA yang dilakukan sindikat Saracen. Salah satunya mengusut nama-nama yang ada di struktur situs Saracen News.
Dalam struktur organisasi di situs itu ada nama Eggy Sudjana dan seorang pensiunan jenderal, Mayjen Purn Ampi Tanudjiwa.Keduanya menjabat sebagai Dewan Penasehat.
“Tentunya nanti akan dilakukan klarifikasi dan dilakukan penyidikan lebih lanjut yaitu berupa akan kita kirimkan dan layangkan berupa undangan lebih dulu,” kata Kepala Bagian Mitra Biro Penerangan Masyarakat, Kombes Awi Setiyono Awi, Jumat (25/8).
Jika nama-nama dalam struktur itu mengetahui aktivitas Saracen perlu mengkonfirmasikan pada penyidik.
“Kalau tidak, akan jadi bahan di depan penyidik,” katanya.
Eggy ketika dikonfirmasi soal ini mengatakan hal itu sebagai fitnah.
“Saya tidak kenal Jasriadi,” kata Eggy.
Namun Eggy mengaku kenal Ampi Tanudjiwa. “Kenal lah dia tetangga saya di Bogor,” katanya.
Eggy mengatakan tidak akan bersedia memberikan keterangan kepada penyidik. Pasalnya, dirinya merasa namanya dicatut oleh Jasriadi. “Tidak bersedia. Soalnya saya lihat di televisi, Jasriadi mengatakan Saracen dia sendiri. Nama saya ada di situ, main taruh saja, tidak konfirmasi,” katanya.
Sebelumnya, Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim berhasil membongkar bisnis ujaran kebencian yang dilakukan kelompok Saracen dan menangkap tiga orang berinisial MFT (43), SRN (32) dan JAS (32). Sindikat ini layaknya sebuah organisasi dimana memiliki struktur Ketua, Bendahara, Koordinator Wilayah.
Sejak November 2015, kelompok ini menjual konten bermuatan SARA sesuai dengan pesanan dari pihak tertentu. Produk-produk yang dibuat berupa kata-kata, narasi dan meme kemudian disebarkan ke grup Facebook yaitu Saracen News dan Saracen Cyber Team.
Selain itu mereka juga mengelola situs Saracennews.com untuk kepentingan pemesan. Sindikat ini mematok tarif puluhan juta rupiah untuk setiap konten yang diproduksi. [YMA]