Pemerintahan Jokowi meneruskan proyek infrastruktur yang telah diletakkan SBY [Foto: istimewa]

Koran Sulindo – Untuk mencapai target pembangunan mega-infrastruktur, pemerintah nampaknya tidak jemu untuk membujuk negara-negara berduit berinvestasi di Indonesia. Utamanya membujuk Tiongkok agar mau secara jor-joran berinvestasi untuk proyek infrastruktur.

Untuk membujuk negeri Tirai Bambu itu, upaya lobi akan dilakukan pemerintah pada pelaksanaan KTT One Belt, One Road (OBOR) yang digagas Tiongkok untuk mewujudkan jalu sutra pada era modern. KTT ini rencananya akan digelar pada pertengahan bulan Mei 2017 di Tiongkok. Presiden Joko Widodo disebut akan menghadiri acara tersebut.

Pemerintah karena itu sedang menyusun daftar proyek yang akan “dijual” ketika bertemu dengan para pengusaha Tiongkok. “Kami sedang menyiapkannya dan belum bisa menjelaskannya. Ini bukan utang karena kalau utang akan panjang rentetannya,” kata Menteri Perekonomian Darmin Nasution seperti dikutip Kontan akhir pekan lalu di Jakarta.

Secara terpisah, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas T Lembong mengatakan, potensi investasi yang bisa diperoleh pada acara itu cukup besar. Pakistan, misalnya, telah mendapat investasi sekitar US$ 55 miliar dan Malaysia US$ 30 miliar.

Dibanding kedua negara itu, jumlah yang diperoleh Indonesia masih kalah jauh. Hanya US$ 5 miliar. Jauh ketinggalan sekitar sepuluh kali lipat, kata Thomas. BKPM karena itu akan berkoordinasi dengan Menteri Koordinator Perekonomian untuk menyiapkan daftar proyek yang akan ditawarkan kepada investo Tiongkok.

“Kemungkinan proyek yang ditawarkan berupa infrastruktur transportasi dan perhubungan, seperti tol, kereta api maupun pelabuhan,” kata Thomas. [KRG]