Ilustrasi: Suasana acara Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) PDI Perjuangan Kalimantan Tengah di Palangkaraya, Minggu, (7/5)/CHA

Koran Sulindo – PDI Perjuangan mengajak sejumlah komponen bangsa tetap kokoh membela Pancasila, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Undang-undang Dasar 1945. Karenanya, partai berlambang banteng moncong putih itu bergerak cepat melakukan konsolidasi secara berkesinambungan di seluruh Indonesia.

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, ancaman dari kelompok yang antipartai, anti-Pancasila, dan antidemokrasi semakin nyata. Hal ini yang terus mendorong PDI Perjuangan bekerja sama dengan Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah guna menjaga Pancasila, NKRI, dan demokrasi di Indonesia.

“Saatnya seluruh kader bertekad bulat menjadi garda terdepan pembela Pancasila,” ujar Hasto saat memberikan pengarahan dalam Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) PDI Perjuangan Kalimantan Tengah di Palangkaraya, Minggu, (7/5).

Rakorda tersebut sekaligus membahas persiapan PDI Perjuangan untuk menghadapi Pilkada Serentak 2018 da Pemiliu 2019. Hasto menuturkan, komitmen kebangsaan sejak Budi Utomo 1908, pendirian Muhammadiyah pada 1913, NU pada 1926, dan PNI sebagai cikal bakal PDI Perjuangan pada 1927, hingga Sumpah Pemuda 1928 dan Proklamasi 17 Agustus 1945.

“Semuanya adalah mata rantai sejarah yang menegaskan komitmen Indonesia atas dasar Pancasila, bukan ideologi lain,” tegasnya.

Terkait gerakan yang antidemokrasi dan anti-Pancasila tersebut, PDI Perjuangan menegaskan sikap untuk bersama komponen bangsa lain, seperti Banser dan Ansor, untuk mengawal Pancasila. Menurutnya, narasi besar saat ini adalah menggelorakan kembali rasa cinta terhadap Tanah Air dan membangun militansi membela negara yang berdasarkan Pancasila.

“Mari kita menikmati Pancasila dalam seluruh kehidupan sebagai kepribadian bangsa yang bermartabat,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua DPP PDI Perjuangan bidang Organisasi Djarot Saiful Hidayat, dalam pengarahannya menggarisibawahi pentingnya kader dan struktur partai guna memperkuat konsolidasi.

“Konsolidasi yang kokoh, selain untuk menghadapi pilkada serentak di Kalteng, juga bisa menjadi persiapan menuju verifikasi partai menjelang pemilu mendatang,” kata Djarot. [CHA]