Zelenskyy Bertemu Mohammed Bin Salman, Arab Saudi Akan Memediasi AS-Ukraina

Sebelumnya, Zelenskyy pernah bertemu dengan Mohammed bin Salman di Jeddah, Arab Saudi pada Juni 2024. (Sumber: The Guardian)

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy tiba di Jeddah, Arab Saudi pada Senin (10/03/2025) untuk bertemu Putra Mahkota Mohammed bin Salman.

Pertemuan ini berlangsung di tengah melonggarnya hubungan antara Amerika Serikat dan Ukraina pasca argumen panas Zelenskyy dan Trump di Ruang Oval.

Pemerintahan Mohammed bin Salman telah mengambil sikap netral dalam perang Rusia-Ukraina. Arab Saudi memainkan peran penting sebagai mediator antara kedua negara.

Hari ini, negara yang kaya akan minyak itu akan menjadi tuan rumah pembicaraan antara Amerika Serikat dan Ukraina di Jeddah.

Kedua presiden tidak akan ikut serta dalam pembicaraan tersebut. Namun, Amerika Serikat dan Ukraina telah mengirim delegasi masing-masing untuk menghadiri pertemuan.

Melansir dari The Guardian, delegasi Ukraina yang dipimpin oleh kepala staf Zelenskyy, Andriy Yermak, akan bertemu dengan menteri luar negeri AS, Marco Rubio, dan pejabat senior Gedung Putih lainnya.

“Di pihak kami, kami sepenuhnya berkomitmen pada dialog yang konstruktif, dan kami berharap dapat membahas dan menyetujui keputusan serta langkah yang diperlukan,” kata Zelenskyy dalam sebuah unggahan di X. “Proposal yang realistis sudah tersedia. Kuncinya adalah bergerak cepat dan efektif.”

Ini akan menjadi pertemuan resmi pertama antara kedua pemerintahan sejak perseteruan di Ruang Oval, yang kemudian menyebabkan Trump menghentikan bantuan militer dan pembagian informasi intelijen.

Ekspektasi Amerika Serikat

Dalam perjalanannya ke Jeddah, Rubio menekankan perlunya mengukur kesiapan Kyiv untuk membuat konsesi guna mencapai perdamaian.

“Hal terpenting yang harus kita bawa dari sini adalah rasa kuat bahwa Ukraina siap melakukan hal-hal sulit, seperti yang harus dilakukan Rusia, untuk mengakhiri konflik ini atau setidaknya menghentikannya dengan cara, bentuk, atau wujud tertentu,” katanya, dikutip dari The Guardian.

Dia berharap penghentian bantuan militer untuk Ukraina dapat “diselesaikan” selama perundingan AS-Ukraina di Arab Saudi.

Sementara itu Asisten Trump, Steve Witkoff, mengatakan Washington mengharapkan kemajuan substansial dari perundingan tersebut. Witkoff juga berharap Zelenskyy akan menandatangani kesepakatan mineral minggu ini.

“Saya sangat berharap. Semua tandanya sangat, sangat positif,” ujarnya. Pembagian informasi intelijen akan dibahas dalam pertemuan tersebut, imbuh Witkoff.

Trump sendiri menyatakan pada Minggu lalu bahwa ia mengharapkan hasil yang baik dari pembicaraan di Arab Saudi. Ia juga berkata akan mempertimbangkan untuk mengakhiri penangguhan pembagian intelijen dengan Kyiv.

Setelah krisis di Ruang Oval, Trump berusaha menekan Zelenskyy agar menyerahkan kekayaan mineral negaranya kepada AS.

Zelenskyy sendiri berusaha memperbaiki hubungan dengan Trump. Ia bersedia menandatangani kesepakatan mineral, meskipun tampaknya ia tidak akan memperoleh jaminan keamanan AS untuk mencegah serangan Rusia di masa mendatang. [BP]