KELAHIRAN berbagai varian baru dari Covid-19 sebagai hasil mutasi disebut membuat virus corona ini semakin melemah, contohnya pada varian Omicron dan turunannya seperti Omicon varian BA2.
Menurut Guru Besar Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Amin Soebandrio, virus akan semakin lemah akibat seringnya bermutasi.
“Walaupun virus itu terus bermutasi tapi sebagian besar mutasi itu justru membuat virus tambah lemah,” kata Amin dalam talkshow secara virtual, Jumat (2/9) sebagaimana dilansir CNN.
Amin adalah Mantan Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman hingga tahun 2021 sebelum lembaga tersebut dilebur ke dalam Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Ia menyebut hanya empat sampai lima persen dari mutasi itu yang dapat membuat virus tersebut lebih fit. Dalam hal ini virus lebih bisa menyesuaikan diri terhadap tekanan lingkungan baik itu obat maupun antibodi.
“Yang empat sampai lima persen itu yang harus kita hadapi,” tuturnya.
Amin menjelaskan bahwa virus tersebut bereplikasi guna memperbanyak diri, namun dalam proses ini bisa saja terjadi kesalahan penyalinan materi genetik dari virus itu sendiri. Kesalahan itu, kata dia, bisa kecil bisa juga besar.
Adapun penyalinan itu terjadi ketika virus masuk ke orang baru. Amin berujar bahwa semakin banyak orang yang terinfeksi virus tersebut, maka semakin besar kemungkinan virus itu bermutasi.
“Jadi kalau kita bisa mencegah masuk ke host yang baru maka replikasi itu bisa dikurangi,” tuturnya.
Lebih lanjut, Amin menjelaskan 45 persen mutasi virus SARS-CoV-2 menyebabkan virus itu mati, 30 persen menyebabkan virus bertambah lemah, dan 25 persen mutasi tidak menyebabkan perubahan apapun.
Oleh karena itu, Amin menekankan agar masyarakat melakukan upaya perlindungan diri agar virus tidak masuk ke tubuh dan terus bereplikasi.
“Walaupun masih bermunculan beberapa varian-varian yang cukup mengkhawatirkan tapi kita harapkan dengan rentang waktu tertentu semakin lama justru akan semakin menurun baik kemampuan menularnya maupun virulensinya,” ujar Amin. [DES]