Ketua Dewa Komisioner OJK Wimboh Santoso [Foto: Istimewa]

Koran Sulindo – Tugas berat telah menanti Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso. Ada banyak pekerjaan rumah yang mesti ia benahi, terlebih industri perbankan sedang menghadapi sejumlah tantangan.

Tugas berat yang sudah menanti Wimboh antara lain soal rasio kredit macet (NPL), likuiditas dan teknologi perbankan. Untuk menyelesaikan NPL, ia telah menyiapkan strategi seperti merestrukturisasi kredit.

Wimboh juga memantau kondisi risiko likuiditas perbankan. Oleh karenanya, ia sudah menyiapkan solusinya antara lain instrumen pendanaan dari dalam negeri maupun luar negeri. Lalu, menciptakan produk obligasi yang terkait dengan proyek pemerintah dan sekuritisasi.

Tak lupa, Wimboh menyinggung soal surat berharga komersial yang selama ini disebut nyaris tidak digunakan. “Surat berharga komersial itu memiliki kelebihan, punya jangka waktu pendek kurang dari dua bulan dan diakui secara internasional,” katanya seperti dikutip Kontan pada Jumat (9/6).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menaruh harapan besar kepada Wimboh. Salah satunya adalah agar bunga bank turun. Terlebih Darmin dan Wimboh bersama-sama di Bank Indonesia pada periode 2010 hingga 2013.

Seperti Darmin, Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Halim Alamsyah juga berharap pimpinan Dewan Komisioner OJK yang baru bisa bekerja sama dengan lembaga-lembaga yang berwenang di bidang keuangan. Kerja sama itu tidak hanya soal saling memberi informasi, tapi juga memberi peringatan awal ketika krisis akan datang sehingga stabilitas sistem keuangan terjaga.

Ketua Umum Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) Kartiko Wirjoatmodjo juga menyampaikan pendapat yang sama. Wimboh diharapkan bisa membawa perubahan dalam sektor keuangan, mendorong keterbukaan OJK. [KRG]