Koran Sulindo – Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, Hasto Kristiyanto mengatakan, pihaknya terus bekerja keras untuk memaksimalkan dukungan kaum perempuan kepada pasangan calon nomor urut 01. Karena itu, pihaknya menggelar konsolidasi dengan ribuan warga yang mayoritas peserta adalah ibu-ibu dan relawan Arus Bawah Jokowi di Gedung Gorga, Jakarta Barat, Kamis (31/1/2019).
“Jadi ini adalah gerakan arus bawah sebagaimana terjadi pada tahun 1996. Gerakan arus bawah inilah yang memunculkan demokrasi kerakyatan,” ujar Hasto.
Hasto didampingi mantan Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat dan caleg PDI Perjuangan seperti Robik Maulana dan Kirana Larasati.
Dijelaskan Hasto, berdasarkan hasil survei, konfigurasi pemilih Jokowi memang salah satunya ada di kekuatan perempuan. Dan itu akan berpadu dengan kekuatan laki-laki. Karena itulah, TKN terus mendorong PPP dan PKB untuk bekerja di lapangan untuk menggalangnya.
Dalam pertemuan kali ini, kata Hasto terkuak alasan mengapa kaum perempuan begitu aktif dan bergerak spontan dalam ypaya pemenangan Jokowi- Ma’ruf Amin. Para ibu sendiri yang memunculkan berbagai kesaksian soal bagaimana Jokowi mampu menghadirkan kekuasaan dengan watak kemanusiaan yang menembus batas setiap keluarga.
“Sehingga tadi ketika Pak Djarot menanyakan mana yang menerima KIS, KIP, mana yang bosa merasakan program Pak Jokowi, mayoritas ibu mengaku bisa merasakan,” kata Hasto.
Pihaknya mengapresiasi komitmen apra ibu yang siap untuk bergerak door to door memenangkan Jokowi-KH Ma’ruf Amin.
“Inilah menjadi energi positif untuk memenangkan Pak Jokowi-KH Ma’ruf Amin di Jakarta ini,” kata Hasto.
Menang Telak
Pada bagian lain, Hasto meyakini petahana akan menang telak menghadapi capres nomor urut 02 Prabowo Subianto pada debat putaran kedua pada 17 Februari 2019 mendatang.
Menurut dia, kemenangan Jokowi di debat kedua dilatari pengalaman dibanding Prabowo yang sejauh ini hanya sebatas retorika.
“Debat kedua dipersiapkan dengan baik. Apalagi ini temannya adalah energi, lingkungan, pangan, dan SDA. Meskipun Pak Prabowo selalu berbicara soal pangan, tetapi lebih pada aspek retorika,” katanya.
Diungkapkan Hasto, berbeda dengan Jokowi yang memiliki pengalaman nyata dalam membenahi isu-isu pada debat kedua nanti. Menurut Hasto, Jokowi mampu membawa terobosan membangun kedaulatan energi negara.
“Di mana tidak hanya tenaga angin, tetapi juga tingkat listrik juga merata dan menunjukan komitmen yang sangat luas sampai pedalaman Papua bisa merasakan bagaimana listrik itu bisa menerangi rakyat. Kepemimpinan yang menerangi hati rakyat,” kata Hasto. [CHA]