Koran Sulindo – Kongres Buruh Kanada (CLC) mengecam tindakan pemerintahan Justin Trudeau yang ikut mensponsori upaya kudeta oposisi sayap kanan Venezuela terhadap pemerintahan Nicolas Maduro. CLC yang beranggotakan lebih dari 3 juta orang itu mendesak Trudeau agar mempromosikan dialog bukannya ikut mengintervensinya dengan mengerahkan kekuatan militer. Terlebih Maduro dinilai terpilih secara demokratis.
“Rakyat Venezuela perlu menyelesaikan perbedaan mereka melalui proses demokrasi dan dialog tanpa perlu menggunakan kekerasan,” kata Presiden CLC Hassan Yussuff seperti dikutip teleSUR pada Jumat (1/2)
Kanada di bawah Trudeau menjadi salah satu negara yang mendukung upaya kudeta yang dipimpin tokoh sayap kanan Venezuela yaitu Juan Guaido. Bersama dengan Amerika Serikat (AS) dan sekutu mereka di Amerika Latin mengakui Guaido sebagai presiden sementara Venezuela setelah mendeklarasikan diri pada 23 Januari lalu. Tindakan Guaido itu jelas-jelas melanggar konstitusi yang berlaku di Venezuela.
Dikatakan Yussuff, pihaknya khawatir meningkatnya intervensi internasional dalam proses demokrasi di Venezuela sebagai negara yang berdaulat. Kekhawatiran itu terutama adanya intervensi militer terhadap Venezuela. Karena itu, CLC menolak keras upaya intervensi militer yang sedang digalang AS bersama sekutunya untuk menyelesaikan krisis politik di Venezuela. Rakyat Amerika Latin, kata Yussuff, tidak melupakan sejarah brutal pemeirntahan militer di wilayah ini.
Peran Kanada karena itu, menurut Yussuff, lebih pantas mempromosikan stabilitas melalui dialog konstruktif dengan komunitas internasional. Jangan kemudian mempromosikan perubahan rezim yang sesuai dengan keinginan AS. Setelah deklarasi sebagai presiden sementara pada 23 Januari lalu, Guaido bersama AS mengimbau militer untuk ikut serta menggulingkan Maduro. Akan tetapi, menteri pertahanan dan pejabat tinggi militer Venezuela menolak seruan itu dan bersumpah setia kepada konstitusi.
Sebuah kabar menyebutkan, pemerintah AS di bawah Donald Trump sedang mempertimbangkan intervensi militer di Venezuela apabila Maduro tidak bersedia mundur dari jabatannya. Sejak krisis politik baru-baru ini, Maduro telah berulang kali menyatakan membuka pintu berdialog dengan oposisi dan Guaido untuk menyelesaikan krisis politik dengan cara damai. [KRG]