Koran Sulindo – Survei Indo Barometer menemukan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) – Puti Guntur Soekarno unggul tipis atas pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak di Pemilihan Umum Daerah Jawa Timur. Gus Ipul-Puti memperoleh dukungan sebesar 45,2 persen, sementara Khofifah-Emil hanya sebesar 39,5 persen.
Selisih di antara kedua pasangan sebesar 5,7 persen, namun pemilih yang menyatakan tidak akan memilih/rahasia/belum memutuskan/tidak tahu/tidak jawab berjumlah 15,3 persen.
Hasil itu berdasarkan pertanyaan tertutup terhadap dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur
Survei dilakukan pada 29 Januari-4 Februari 2018 dengan 800 responden, margin of error 3,46 persen, dengan dan teknik pengumpulan data dengan wawancara tatap muka.
Pemilihan cagub dan cawagub Jatim diperkirakan berlangsung ketat sampai saat pemilihan karena kedua pasangan memiliki tingkat pengenalan dan kesukaan hampir sama.
“Dari kacamata kami akan ketat, dari sejarah dan figur ketat, banyak aspek akan ketat. Sampai Hari-H calon yang terus bekerja akan menang,” kata Direktur Eksekutif lembaga survei Indo Barometer M. Qodari, di Jakarta, Selasa (3/4/2018), seperti dikutip antaranews.com.
Dilihat dari data survei September 2017 dan Januari-Februari 2018, tingkat pengenalan kedua calon gubernur naik. Gus Ipul mendapat 94,3 persen pada September 2017 menjadi 97,5 persen pada Januari-Februari 2018, sedangkan Khofifah naik dari 92,9 persen pada September 2017 menjadi 96,1 persen dalam survei Januari-Februari 2018.
Untuk tingkat kesukaan, Gus Ipul turun dari 94,2 persen pada September 2017 menjadi 87,9 persen pada Januari-Februari 2018, sementara Khofifah relatif stabil dari 88,4 persen menjadi 87,5 persen.
Sedangkan untuk calon wakil gubernur, tingkat pengenalan Emil Dardak lebih unggul sebesar 53,8 persen dan Puti Guntur Soekarno 50,9 persen.
Alasan utama warga menyukai Gus Ipul, berdasarkan survei tersebut, adalah karena merakyat (17,1 persen), berpengalaman (8,2 persen) dan tegas (7,9 persen), sementara alasan warga menyukai Khofifah adalah merakyat (14,4 persen), berjiwa sosial (10,1 persen) dan mantan menteri sosial (8,8 persen).
Prestasi Khofifah selama menjadi menteri sosial yang diungkap publik adalah cepat memberikan bantuan bencana, berjiwa sosial, dan memberantas kemiskinan. Sedang prestasi Gus Ipul selama menjadi wakil gubernur yang diungkap publik adalah kinerjanya bagus, cepat dalam memberikan bantuan bencana dan dapat memberantas kemiskinan.
Permasalahan terpenting di Provinsi Jawa Timur menurut warga adalah sulit lapangan kerja (27,5 persen), harga kebutuhan pokok mahal (15,5 persen), kondisi ekonomi rakyat sulit (12,9 persen) kondisi jalan kurang baik (delapan persen) dan kemiskinan (4,3 persen).
Alasan publik memilih calon gubernur adalah pengalaman, merakyat, tegas, berjiwa sosial dan pintar, sedangkan untuk calon wakil gubernur adalah pintar, pasangan yang cocok, tegas, jujur dan masih muda.
Politik Uang
Qodari menilai praktik politik uang dalam Pilkada Jatim sulit dilakukan karena wilayahnya yang luas.
“Jatim tidak mudah melakukan `serangan fajar` karena wilayahnya besar, ada 38 kabupaten/kota. Pemilih mau dipengaruhi berapa uang yang mau dikeluarkan,” katanya.
Wilayah yang kecil dengan pemilih sedikit memerlukan uang yang tidak besar untuk digelontorkan agar mempengaruhi hasil sehingga praktik politik uang lebih banyak terjadi.
“Pemilih besar dan wilayah luas menjadikan `serangan fajar` menjadi rumit. Harus mendistribusikan berapa banyak uang untuk mempengruhi pemilih,” kata Qodari.
Tiga Skenario
Indo Barometer, seperti dikutip situs indobarometer.com, membuat tiga skenario Pilkada Jatim. Jika suara tidak akan memilih/rahasia/belum memutuskan/tidak tahu/tidak jawab yang sebesar 15,3 persen memilih 100 persen kepada pasangan Khofifah Indar Parawansa – Emil Elestianto (Emil Dardak), maka mereka unggul dengan dukungan 54,8 persen. Sedang pasangan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) – Puti Guntur sebesar 45,2 persen.
Namun jika suara sebesar itu terdistribusi 100% kepada pasangan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) – Puti Guntur), maka mereka unggul dengan dukungan 60,5 persen, sedang lawannya hanya 39,5 persen.
Jika suara itu terdistribusi proporsional kepada kedua pasangan calon, maka pasangan Gus Ipul – Puti unggul dengan dukungan 52,85 persen, sedang pasangan Khofifah-Emil sebesar 47,15 persen.
Berdasarkan temuan survei, Indo Barometer menyatakan pertarungan politik di lapangan di Pilkada Jatim akan keras dan tajam. [DAS]