Ribuan simpatisan PDI Perjuangan yang setia pada Megawati Soekarnoputri [Foto: Istimewa]

Partai berkuasa PDI Perjuangan (PDIP) masih menjadi partai terpopuler di mata masyatakat. Berdasarkan survei terkini elektabilitas (tingkat keterpilihan) PDIP mencapai 24,9 persen. Sedangkan Partai Gerinda dan Partai Golkar berada di bawahnya.

Dalam survei yang di adakan lembaga Charta Politika hingga 6 Desember 2021 terhadap 1200 responden, PDIP memperoleh 24,9 persen pemilih.

Partai lain berada di bawah PDIP, Partai Gerindra menempati urutan kedua dengan perolehan 13,9 persen suara para responden. Urutan ketiga ditempati oleh Partai Golkar (9,4 persen), PKB (8,3 persen), PKS (6,5 persen), Partai Demokrat (6 persen), Partai NasDem (4,3 persen), PAN (1,8 persen), PPP (1,4 persen), dan Perindo (0,8 persen).

“Pada pertanyaan tertutup, PDI Perjuangan di tempat pertama dengan 24,9 persen, lalu Gerindra dengan 13,9 persen dan Golkar dengan 9,4 persen. Ini menjadi pilihan teratas responden,” kata Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya, Senin (20/12).

Sepanjang tahun 2021 terjadi peningkatan Elektabilitas PDIP, Pada Januari 2021, elektabilitas PDIP mencapai 21,5 persen, menjadi 22,2 persen pada Februari 2021, pada Maret 2021 sebesar 20,7 persen, dan 22,8 persen pada Juli 2021.

Penurunan terjadi pada Elektabilitas Gerindra, setelah sempat mencapai 17,5 persen pada bulan Juli. Golkar mengalami peningkatan, sebelumnya pada Januari mencapai 7,3 persen, dan sempat turun ke 6,6 persen pada Juli 2021.

Sedangkan lektabilitas parpol lainnya, urutan keempat PKB dengan 8,3 persen, diikuti oleh PKS dengan 6,5 persen, dan Partai Demokrat dengan 6 persen. Lalu, Nasdem dengan 4,3 persen, PAN dengan 1,8 persen, dan PPP dengan 1,4 persen.

Ada beberapa partai yang meraih elektabilitas di bawah 1 persen yaitu Perindo (0,8 persen), PSI (0,7 persen), Hanura (0,4 persen), Ummat (0,3 persen), PBB (0,3 persen), PBB (0,3 persen), Gelora (0,2 persen), Berkarya (0,1 persen), dan Garuda (0,1 persen).

Survei tersebut dilaksanakan melalui wawancara tatap muka pada 29 November-6 Desember 2021. Total responden survei 1.200 orang dari 34 provinsi di Indonesia. Metode yang digunakan adalah multistage random sampling. Margin of error plus minus 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. [PAR]