Ilustrasi

Koran Sulindo – Rotasi angkatan alias matra dalam jabatan Panglima TNI adalah sebuah keniscayaan. Terlebih undang undang menyarankan demikian. Maka, pergantian Panglima TNI karena Jenderal Gatot Nurmantyo segera memasuki masa pensiun sebaiknya berasal dari Angkatan Udara (AU).

Anggota Komisi I DPR Charles Honoris mengatakan, jika mengacu pada kebiasaan rotasi, maka seharusnya “jatah” Panglima TNI adalah AU. Ia bahkan secara pribadi merekomendasikan hal itu kepada Presiden Joko Widodo.

“Tapi, keputusan mengangkat Panglima TNI adalah hak prerogatif presiden. Jadi, kami menyerahkannya kepada presiden,” kata politikus PDI Perjuangan itu seperti dikutip Kompas.com pada Sabtu (18/11).

Charles menuturkan, pihaknya hanya berharap sosok Panglima TNI mampu menjalin kerja sama dengan lembaga-lembaga lain. Dengan demikian, tidak akan ada kegaduhan, dan sosok yang profesional yang mampu mendukung pemerintahan Jokowi.

Soal pergantian Panglima TNI ini, ia menyarankan agar Presiden Jokowi segera mengajukan pengganti Gatot pada bulan ini. Apalagi Gatot akan memasuki Masa Persiapan Pensiun. Gatot secara resmi akan pensiun pada Maret tahun depan.

Pergantian pada tahun ini, menurut Charles, perlu dilakukan mengingat tahun depan dan 2019 merupakan tahun politik. Pada 2018, misalnya, beberapa daerah akan menggelar pemilihan kepala daerah seperti Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Militer dibutuhkan dalam rangka itu.

Setidaknya, kata Charles, butuh waktu enam bulan untuk berkonsolidasi di internal TNI. Dengan begitu, TNI bisa efektif membantu Kepolisian RI dalam mengamankan pilkada serentak pada 2018 dan pemilihan presiden pada 2019. [KRG]