Koran Sulindo – Penyaluran bantuan sosial tunai (BST) secara bertahap kepada keluarga penerima manfaat (KPM) ditargetkan dapat mencapai 8,3 juta kepala keluarga (KK), hingga Sabtu (24/5/2020).
“Kami bersama PT Pos sepakat penyaluran BST ditargetkan bisa 8,3 juta KK hingga Sabtu (24/5), tetapi realisasinya hingga Kamis ini, sudah mencapai 5 juta KK,” kata Menteri Sosial, Juliari P. Batubara, di sela memantau langsung penyaluran BST di Kantor Kelurahan Jagalan, Jebres, Solo, Jawa Tengah, Kamis (21/5/2020).
Menurut Juliari, personel PT Pos bekerja dari pagi hingga malam hari tidak hanya di kantor saja, tetapi juga di balai desa atau kantor kelurahan. Penyaluran BST juga digelar di tenda-tenda yang telah disiapkan untuk mempercepat prosesnya.
Mensos Juliari mengatakan sebelumnya juga memantau langsung penyaluran BST di Kota Semarang ada tiga titik, yakni di Kantor Pos berjalan sangat tertib, dan sedikit ada kerumunan, tetapi masih terkendali.
“Saya melihat penyaluran BST di Kantor Kelurahan Jagalan, Kota Solo, ini prosesnya berjalan tertib,” katanya.
Data penerima BST tersebut dari pemerintah kabupaten dan kota, diverifikasi Kemensos lalu dikembalikan lagi ke daerah.
“Pemda dari hasil verifikasi mengusulkan ke Kemensos kemudian diturunkan kembali ke daerah. Jika ada data ganda pemda akan memperbaiki,” katanya.
Selain memantau langsung penyaluran BST di Kantor Kelurahan Jagalan, juga sempat berdialog dengan beberapa warga penerima.
Surakarta dalam program BST mendapatkan pagu sebanyak 55.435 KK namun realisasi hanya sebanyak 51.686 KK. Setiap KK menerima Rp600 ribu per bulan.
Menurut Mensos, BST tersebut melengkapi bagi warga yang belum “tercover” bantuan lain dari pemerintah dalam penanganan pandemi COVID-19, meskipun diakui tidak mudah untuk mengontrol agar bantuan tepat sasaran dan tidak ganda. [RED]