Koran Sulindo – Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani mengatakan pendidikan tinggi harus menjadi ajang untuk menempa mentalitas, keterampilan dan keahlian, serta menghasilkan generasi penerus bangsa, yang berintegritas, beretos kerja dan berkepribadian yang berlandaskan gotong royong.
“Kita harus bangga dengan apa yang dimiliki daerah kita dan kemauan untuk membangun daerah adalah praktek Revolusi Mental,” kata Puan, dalam kuliah pembukaan UIN Raden Fatah di Palembang, Selasa (13/9).
Kuliah umum itu bertema Peran Perguruan Tinggi dalam Mewujudkan Revolusi Mental.
Langkah awal Revolusi Mental di perguruan Tinggi bisa dilakukan dengan mewujudkan kampus yang bebas dari korupsi, narkoba, radikalisme, dan plagiarisme.
“Mahasiswa-mahasiswi UIN menunjukkan semangat anak muda yang penuh harapan,” katanya.
Menko PMK mengatakan untuk melaksanakan Revolusi Mental, diperlukan keteladan dan kepeloporan. Karena itu, Menko PMK mengharapkan UIN Raden Fatah berperan sebagai agen perubahan, menjadi pendorong perubahan pikiran, sikap, dan perilaku yang berorientasi pada kemajuan.
Puan juga mengucapkan selamat kepada civitas akademika di Raden Fatah, Palembang, Sumatera Selatan, yang bertransformasi dari IAIN menjadi Universitas Islam Negeri.
“Saya menyambut baik lahirnya UIN, karena UIN memiliki fungsi yang penting dan strategis dalam mengintegrasikan bidang keilmuan umum dan ilmu-ilmu ke-Islaman. Ke depan diharapkan UIN Raden Fatah dapat membangun keunggulan dan kompetensi yang andal,”kata Puan,
Puan meminta UIN Raden Fatah Palembang membuka fakultas baru yang dibutuhkan dalam pembangunan daerah. Untuk itu perlu berkoordinasi dengan pemerintah setempat jurusan mana yang dibutuhkan.
Perubahan status dari institut menjadi universitas memungkinkan penambahan fakultas baru.
UIN Raden Fatah diharap terus meningkatkan kualitas sumber daya manusianya, sehingga mampu bersaing di era globalisasi termasuk masyarakat ekonomi ASEAN.
“Dengan berlakunya era Masyarakat Ekonomi ASEAN atau MEA, kita dituntut untuk memiliki kualitas sumber daya manusia yang tinggi. Persaingan perdagangan, produksi dan tenaga kerja terampil kini terbuka lebar bagi siapa saja,” katanya.
Di Era MEA terdapat lima elemen arus bebas, yaitu investasi, barang, jasa, modal dan tenaga kerja terampil. Terdapat juga delapan bidang profesi yang menjadi terbuka di antara sesama negara ASEAN, yaitu insinyur, perawat, arsitek, pekerja pariwisata, tenaga medis/dokter, dosen, dokter gigi dan akuntan.
Konsekuensi dari berlakunya MEA adalah adanya arus bebas tenaga kerja terampil antarnegara ASEAN.
“Pemerintah terus berupaya meningkatkan perluasan akses dan peningkatan mutu pendidikan tinggi. Perluasan akses ini salah satunya dengan menyediakan program afirmasi berupa pemberian beasiswa di perguruan tinggi,” kata Puan.
Sumsel
Puan mengaku sangat bangga pada kemajuan Provinsi Sumatera Selatan saat ini, khususnya Kota Palembang sebagai ibukota provinsi dengan berbagai pembangunan infrastruktur. Menurutnya, Presiden Jokowi memuji progres Sumatera Selatan dalam persiapan Asian Games 2018. Provinsi Sumsel dianggap paling siap menghadapi Asian Games.
“Saya sudah berulangkali rapat di Istana negara tentang Asian Games. Setiap ditanya Presiden yang selalu mengatakan siap hanya Gubernur Alex Noerdin, dan setelah saya ke Palembang hari ini, ternyata Sumsel memang sudah siap,” kata Puan.
Kemenko PMK akan berkoordinasikan dengan Kementrian Agama tentang apa saja yang bisa dilakukan untuk memenuhi kebutuhan UIN Raden Fatah, seperti mendukung kelengkapan fasilitas dan pemenuhan kebutuhan tenaga pengajar yang berkualitas. [DAS]