Jenazah ABK Indonesia yang dilarung dari kapal ikan
Ilustrasi: Jenazah ABK Indonesia yang dilarung dari kapal ikan China/Korea Federation for Environmental Movement (KFEM)

Koransulindo – Satgas Tindak Pidana Perdagangan Orang Bareskrim Polri melakukan pemeriksaan terhadap pihak Imigrasi Tanjung Priok, Jakarta Utara dan Imigrasi Pemalang, Jawa Tengah.

Pemeriksaan itu terkait penyelidikan kasus dugaan tindak pidana perdagangan orang yang dialami para anak buah kapal China Long Xing 629.

Diketahui, ada sebanyak 14 ABK Long Xing 629 tercatat empat paspor diterbitkan oleh Imigrasi Tanjung Priok dan 10 paspor terbitan Imigrasi Pemalang.

“Kami akan cek kebenaran paspor dan datanya. Hari ini kami virtual dengan Imigrasi Pemalang. Kalau Imigrasi Tanjung Priok, kami datangi,” kata Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Ferdy Sambo saat dihubungi wartawan, Selasa (12/5).

Sebanyak 14 ABK Long Xing 629 itu, kata Ferdy, mengaku awalnya mereka masing-masing direkrut melalui sponsor perorangan, yang nantinya diberangkatkan ke luar negeri. Para sponsor inilah yang menghubungkan mereka ke perusahaan penyalur tenaga kerja.

Kemudian mereka berangkat ke Korea Selatan menggunakan maskapai penerbangan internasional inisial CP.

“Lalu dikirim ke Busan, Korea Selatan karena kapal China punya kantor cabang di Korsel,” ujar Sambo.

Para ABK dipekerjakan di kantor cabang salah satu perusahaan China di Busan, Korsel. Kemudian mereka ditempatkan di empat kapal penangkap ikan yakni Long Xing 629, Long Xing 630, Long Xing 802, dan Tian Yu 8.

“Mereka dipekerjakan di empat kapal,” kata Kasubdit III Dit Tipidum Bareskrim Polri Kombes John Weynart Hutagalung menambahkan.

Dalam video yang dirilis oleh kanal berita televisi berbahasa Korea, MBC pada Selasa, 5 Mei 2020, dugaan pelanggaran HAM pada sejumlah ABK Indonesia yang bekerja di kapal ikan Long Xing 629.

Disebutkan bahwa para ABK Indonesia tersebut mendapat perlakuan tak layak, misalnya tidak mendapat air minum yang layak serta jam kerja memadai.

Bahkan, dari video tersebut nampak ABK kapal melempar jenazah ABK WNI yang telah meninggal dunia ke tengah laut.

Buntutnya 14 warga negara Indonesia anak buah kapal Long Xing 629, meminta dipulangkan ke Tanah Air, setelah tiga rekan mereka meninggal dunia di atas kapal dan kemudian jenazahnya dilarung di laut lepas. (WIS)