Koran Sulindo – Kaburnya ratusan narapidana Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sialang Bungkuk Pekanbaru, Riau selain dipicu kelebihan kapasitas tahanan, diduga juga karena praktik pungutan liar (pungli) oleh pegawai lapas. Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly geram mendengar kabar itu saat melakukan peninjauan langsung ke lokasi pada Minggu (7/5).
Yasonna meminta Polda Riau untuk mengusut praktik pungli tersebut.
Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Setyo Wasisto mengatakan polisi bekerja sama dengan Kakanwil Kemenkumham Riau menyelidiki kasus pungli.
“Bapak Menteri Hukum dan HAM sendiri sudah cek ke sana, beliau sudah mendapatkan informasi yang akuratlah,” kata Setyo, di Mabes Polri, Senin (8/5).
Sementara itu hingga saat ini masih sebanyak 155 narapidana masih belum tertangkap sejak melarikan diri pada Jumat (5/5) kemarin. Masyarakat was-was dan meningkatkan sistem keamanan lingkungan (siskamling).
Dari 1.870 napi Sialang Bungkuk, sebanyak 448 orang melarikan diri. Sebanyak 293 napi berhasil ditangkap maupun menyerahkan diri. Sisanya, 155 orang masih berada di luar lapas.
Polda Riau bersama TNI dan Pemda setempat bekerjasama dengan masyarakat meningkatkan keamanan di wilayah masing-masing.
“Kami mendapatkan laporan masyarakat dengan inisiatif sendiri membuat siskamling, mengaktifkan siskamling lagi. Ini salah satu upaya yang bagus dari masyarakat untuk mengamankan dirinya sendiri,” kata Setyo.
Kondisi kelebihan kapasitas tahanan yang hanya bisa menampung 361 orang, tetapi dihuni 1.870 orang, menurut Setyo memerlukan penanganan khusus.
“Manakala memerlukan bantuan Polri kami siap. Dan ini kita mengharapkan kerjasama yang baik,” kata Setyo. [YMA]