Setelah memperkenalkan diri lewat Ambyar Mak Byar pada 2024, BION Studios terus menunjukkan bahwa mereka bukan sekadar pendatang baru di industri film Indonesia. Tahun ini, studio di bawah naungan Visinema Group itu memberanikan diri melangkah ke genre horor dengan Selepas Tahlil sebuah kisah yang menggabungkan misteri keluarga, kearifan lokal, dan teror dari dunia tak kasat mata.
Film Selepas Tahlil merupakan debut BION Studios di ranah horor. Dalam penggarapannya, mereka menggandeng Lentera Malam, salah satu podcast horor paling populer di Indonesia. Kerja sama ini bukan tanpa alasan. Salah satu episode dari podcast tersebut, yang juga berjudul Selepas Tahlil, menceritakan kisah mengejutkan tentang jenazah yang bangkit dan berjalan sendiri dari Surabaya ke Lamongan. Kisah inilah yang menjadi inspirasi utama dari film yang akan tayang di bioskop pada 10 Juli 2025 mendatang.
Disutradarai oleh Adriano Rudiman yang dikenal melalui karya-karya unik seperti Goodnight Stargazer, Domikado, dan Melodialog film ini digarap dengan sentuhan yang menjanjikan kedalaman narasi dan atmosfer menegangkan. Naskahnya ditulis oleh Husein M. Atmodjo, penulis yang sebelumnya menggarap Mencuri Raden Saleh, sementara kursi produser diisi oleh Taufan Adryan yang telah menangani sejumlah proyek populer seperti 13 Bom di Jakarta, Story of Kale: When Someone’s in Love, dan Arini by Love.inc.
Selepas Tahlil mengangkat kisah sebuah keluarga yang harus menghadapi rangkaian kejadian horor setelah wafatnya sang ayah. Seiring waktu, mereka dihadapkan pada rahasia besar yang selama ini tersembunyi rapat di dalam keluarga. Kisah ini tak hanya mengetengahkan ketegangan dan misteri, tetapi juga menyentuh dinamika emosional keluarga dalam menghadapi kehilangan dan kenyataan yang tak terduga.
Aghniny Haque dipercaya sebagai pemeran utama dalam film ini. Ia memerankan karakter Saras, sosok anak sulung yang digambarkan sebagai pribadi skeptis dan logis. Dalam keterangannya, Aghniny menjelaskan bahwa Saras adalah karakter yang sangat relatable, terutama bagi anak pertama di keluarga yang sering kali harus memikul tanggung jawab besar.
“Aku berperan sebagai Saras dalam film ini, di mana karakter ini sangat relate dengan anak pertama di Indonesia bahkan seluruh dunia karena nantinya harus bertanggung jawab untuk mengurus keluarganya. Dia juga sangat skeptis, logis, tetapi bertabrakan dengan serangkaian-serangkaian kejadian yang meruntuhkan ego dia sendiri,” ungkap Aghniny.
Selain Aghniny Haque, film ini juga didukung oleh jajaran pemeran berbakat seperti Bastian Steel, Epy Kusnandar, Adjie N. A., Vonny Anggraini, Diandra Agatha, dan Abdul Rachman Hidayat. Kehadiran para aktor dan aktris ini memperkuat ekspektasi publik bahwa Selepas Tahlil bukan hanya akan menjadi tontonan yang menakutkan, tetapi juga menyentuh dan menggugah.
Dengan mengangkat kisah lokal yang berakar pada cerita rakyat urban dan fenomena budaya, Selepas Tahlil menjadi cerminan dari semangat BION Studios dalam merangkul kearifan lokal sekaligus memberikan warna baru dalam industri film horor Indonesia. Kita nantikan bagaimana film ini akan membangkitkan rasa takut dan penasaran penonton ketika dirilis resmi di bioskop pada 10 Juli 2025. [UN]