Koran Sulindo – Begitu massif penyebaran kabar bohong atau hoaks membuat calon wakil presiden no urut 01 Ma’ruf Amien benar-benar prihatin. Ma’ruf meminta agar penyebar hoax ditindak.
Ia berharap penegakan hukum bakalan membuat pelaku penyebar hoaks jera.
Ma’ruf menyebut, dirinya dan Jokowi sudah berkomitmen sejak awal untuk tak berkampanye dengan cara-cara yang tidak adil dan tidak jujur.
“Pertama tentu kita sangat menyayangkan, prihatin kenapa masih ada hoax di dalam rangka suasana kampanye kita untuk pemilihan capres dan cawapres,” kata Ma’ruf saat berkunjung ke di Pondok Pesantren Al Ghazaly, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (5/1).
Ma’ruf menegaskan janjinya bahwa bersama Joko Widodo, mereka tak akan menggunakan cara-cara menyebar hoax berkampanye.
“Karena itu kita, kami, Jokowi bersama saya, tentu tidak akan menggunakan itu (hoax), cara-cara itu tidak fair, tidak jujur. Karena itu kita minta supaya hoax itu ditertibkan.”
Menurut Ma’ruf penegakan hukum sesuai aturan dan undang-undang diharapkan membuat orang jera memproduksi hoax-hoax itu.
Terkait dengan penyebaran hoaks, dalam kesempatan sebelumnya Ma’ruf Amin memperingatkan Wasekjen MUI Tengku Zulkarnain agar tidak ikut menyebarkan hoaks terkait 7 kontainer surat suara yang tercoblos di Pelabuhan Tanjung Priok.
Semestinya, sebagai kader MUI, Tengku Zulkarnain boleh saja memberikan pilihan apapun soal politik namun menyebarkan hoaks tidak baik dilakukan. Apalagi memang hal tersebut tak diajarkan dalam agama Islam.
“Kita di MUI kan ada mekanisme. Kita masing-masing boleh menentukan pilihannya, tapi tidak boleh menghujat atau membuat diskusi yang tidak baik gitu,” kata Ma’ruf.
Zulkarnain dianggap menyebarkan kebohongan setelah cuitannya soal 7 kontainer surat suara pemilu yang sudah tercoblos. Meski cuitannya di akun @ustadtengkuzulkarnain menggunakan tanda tanya namun kalimatnya dianggap sebuah pernyataan.
Dalam tweetnya, Tengku Zulkarnain, mempertanyakan kebenaran kabar 7 kontainer suarat suara pemilu yang didatangkan dari China sudah dicoblos untuk pasangan capres dan cawapres nomor urut 01. Jika benar hal itu benar ia menduga Pemilu sudah dirancang dengan curang.
Tak hanya itu, Zulkarnain juga menyindir agar pasangan Jokowi-KH Ma’ruf Amin meminta pasangan lawan mengundurkan diri, jika ngebet terpilih di Pilpres 17 April 2019. Belakangan, ia telah menghapus unggahannya itu.
Ma’ruf lebih lanjut menyebut sejauh ini belum ada pembahasan di internal MUI karena menunggu kepolisian soal penyebaran berita hoaks 7 kontainer surat suara tercoblos itu.
“MUI ada etikanya kita di dalam menyikapi soal-soal politik, karena itu kita akan melihat nanti apa pernyataan dan itu sejauh mana menurut pihak kepolisian,” kata Ma’ruf.
Mengawali tahun 2019, kali ini Ma’ruf menggelar silaturahmi ke sejumlah pondok pesantren dan tim kampanye daerah (TKD) di Kota Bogor, Jawa Barat untuk konsolidasi demi kemenangan di Pilpres 2019.
Dari jadwal yang disampaikan diketahui hari ini Ma’ruf Amin berkunjung ke Khalifah Empang Habib Abdullah Al Athos, sekaligus ziarah ke Makam Keramat. Dari sana ia melanjutkan kunjungan ke Ponpes Al Ghazaly menemui KH M.Mustofa sekaligus berziarah ke makam Mama KH. Abdullah bin Nuh.
Dari tempat itu Ma’ruf Amin diagendakan berkunjung ke Ponpes Al Falaq dan berlanjut ziarah ke makam Mama TB. Falaq bin Abbas lalu melanjutkan ke Rumah Kerja Relawan.
Pada malam harinya, Ma’ruf dijadwalkan menuju Ponpes Roudhotul Hikam dan mengikuti Manaqib Kubro dan Haul Tuan Syeikh Abdul Qodir Jaelani.
Menurut Ma’ruf, Jawa Barat, dan khususnya Bogor adalah daerah penting yang harus dikunjungi. Karena pada pilpres 2014 silam Jokowi kalah di sana. Ia tak ingin hal itu terulang dan ingin membalikkan keadaan pada pilpres tahun ini.
Selain Bogor, Ma’ruf juga mengaku sudah membuat jadwal silaturahmi ke berbagai kota di Indonesia seperti ke Jakarta Utara, Tangerang, lalu ke Sumatera Selatan, Sumedang, Ponorogo, hingga ke Kalimantan Selatan.[TGU]