Koran Sulindo – Pihak Facebook menegaskan tidak akan bisa membaca isi pesan atau mengambil data pribadi pengguna WhatsApp setelah memperbarui kebijakan privasinya.
Kebijakan privasi baru WhatsApp diprotes keras karena kekhawatiran bahwa hal itu akan melemahkan enkripsi layanan obrolan, atau dimungkinkan bisa berbagi lebih banyak data pribadi pengguna dengan perusahaan induk Facebook.
“Kami sangat berkomitmen soal enkripsi secara end-to-end dalam WhatsApp, ada banyak kebingungan tentang update kebijakan policy privacy WhatsApp,” ujar Steve Satterfield Privacy Policy Director Facebook dalam webinar pada Kamis (20/5).
Steve mengklaim, update ini tidak mempengaruhi privasi pengguna atau pesan pengguna lain kepada teman atau keluarga mereka. “Karena masih tetap dilindungi oleh enkripsi end-to-end,” imbuh Steve.
Steve menegaskan, 100 persen pesan yang dikirim oleh pengguna tidak dapat dibaca oleh Facebook bahkan pihak WhatsApp sendiri. Steve menyadari banyak orang yang khawatir mengenai kebijakan privasi baru ini.
Steve pun kembali menegaskan bahwa semua pesan yang dikirim oleh pengguna hanya dapat dibaca oleh setiap penerima saja.
“Ada banyak orang khawatir apakah Facebook bisa membaca pesan di WhatsApp. Tidak bisa, Facebook tidak bisa membacanya, WhatsApp juga tidak bisa membacanya,” kata Steve.
Steve melanjutkan, “Ini sangat penting agar orang-orang bisa paham bahwa upgrade kebijakan privasi ini tidak berubah dalam hal enkripsi end-to-end.”
Pada awal 2021, WhatsApp mengeluarkan kebijakan privasi yang baru. Beberapa hal yang harus disetujui pengguna adalah rekam jejak transaksi dan pembayaran yang dilakukan pengguna lewat aplikasi itu.
Meski demikian, pengguna WhatsApp bebas memilih untuk menerima atau pun menolak kebijakan baru tersebut. [Wis]