Jakarta – Jenazah 1.212 tentara Ukraina telah dipulangkan dari Rusia, kata Kyiv, sebagai bagian dari perjanjian pertukaran tahanan antara kedua negara yang bertikai.
Sebagai balasannya, Rusia menerima 27 jenazah, kata kepala negosiator Moskow, Vladimir Medinsky, menurut BBC pada Kamis (12/06/2025).
Perjanjian pertukaran tahanan tersebut merupakan satu-satunya hasil nyata dari perundingan damai di Turki minggu lalu, dengan kedua belah pihak sepakat untuk menyerahkan masing-masing sebanyak 6.000 jenazah, serta tahanan perang yang sakit dan terluka parah, dan mereka yang berusia di bawah 25 tahun.
Medinsky mengumumkan bahwa Rusia akan mulai menukar “tahanan yang terluka parah” pada hari Kamis.
Para prajurit yang tewas berasal dari berbagai wilayah Ukraina, termasuk Donetsk, Kharkiv, Kherson, dan Zaporizhzhia, kata pusat koordinasi Ukraina untuk perawatan tawanan perang di Telegram.
Pusat tersebut menambahkan bahwa mereka akan “menetapkan identitas para korban sesegera mungkin”.
Ini bukan pertama kalinya jenazah dipulangkan dalam konflik iniāribuan jenazah telah dipertukarkan dalam lebih dari 70 pemulangan terpisah.
Pertukaran ini menyusul tuduhan selama beberapa hari dari Moskow bahwa Ukraina gagal mengambil jenazah, yang menurut Medinsky telah berada di truk berpendingin di tempat pertukaran sejak Sabtu (07/06/2025).
Medinsky juga mengatakan pada Sabtu bahwa Ukraina telah “secara tak terduga menunda” pertukaran tahanan.
Sebagai tanggapan, Ukraina mengatakan Rusia memainkan “trik kotor” dan memanipulasi fakta.
Putaran pertama pertukaran tahanan berlangsung pada hari Senin.
Ada adegan emosional saat keluarga para tentara Ukraina yang hilang berkumpul di dekat perbatasan dengan Belarus untuk mendesak mereka yang telah kembali agar memberikan informasi tentang orang-orang tercinta.
Tentara di kedua belah pihak dipertukarkan hari itu, tetapi baik Rusia maupun Ukraina tidak memberikan jumlah pasti berapa banyak orang yang ditukar. [BP]