Ilustrasi

Koran Sulindo – Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira mengatakan PDIP menjadikan pemilihan umum kepala daerah (Pilkada) DKI 2017 sebagai pelajaran penting untuk menghadapi Pilkada serentak 2018.

“Dalam hal ini, figur calon juga menjadi faktor kunci, disamping logistik, manajemen kampanye dan isu,” kata  Andreas, di Jakarta, Kamis (27/4), seperti dikutip pdiperjuangan-jatim.com.

Evaluasi kinerja mesin partai sampai calon dalam Pilkada serentak 2017 ini dijadikan landasan menatap Pilkada 2018. Faktor mesin partai harus didukung figur yang mempunyai penerimaan publik (public acceptability).

Daerah-daerah selama ini basis perjuangan PDIP menjadi diprioritaskan dalam Pilkada 2018.  Selain itu petahana (incumbent) di beberapa daerah diupayakan tetap memimpin pemerintahan daerah setempat.

“Kayak Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Lampung, NTT dan daerah Pileg PDI-P menang, seperti Jabar. Peluang menang tinggi,” kata anggota Komisi I DPR itu.

Menurut Andreas setiap daerah mempunyai karakter dan petanya masing-masing.

“Tidak bisa dilihat secara nasional seperti itu, di DKI seperti itu lalu di daerah seperti itu,” kata Andreas.

Pilkada 2018 mempertarungkan 171 buah pilkada, termasuk 17 pilgub, dengan jumlah pemilih lebih dari setengah pemilih Indonesia.

Saat ini PDIP memasuki tahap penjaringan awal. Pilkada Jawa Barat, misalnya, penjaringan baru dilakukan awal Mei nanti. [DAS]