Presiden Venezuela Nicholas Maduro

Koran Sulindo – Penyelidikan atas upaya pembunuhan terhadap Presiden Venezuela Nicolas Maduro terus berlanjut. Kali ini, aparat berwenang menangkap Henryberth Emmanuel Rivas Vivas alias Morfeo yang diduga terlibat dalam serangan drone terhadap Maduro pada 4 Agustus lalu.

Seperti dilaporkan teleSUR, Morfeo menjadi orang ke-43 yang ditangkap karena upaya pembunuhan terhadap Maduro. Polisi juga meyakini jaringan orang-orang yang terlibat dalam upaya itu bersembunyi di Spanyol dan akan diekstradisi dalam waktu dekat.

“Kesaksian Morfeo menjelaskan para diplomat Cile, Kolombia dan Meksiko terlibat,” kata Maduro dalam pernyataan resminya pada Senin (24/9) kemarin.

Berdasarkan keterangan Morfeo itu, Menteri Komunikasi Venezuela, Jorge Rodriguez menuntut penjelasan dari pemerintah Kolombia, Meksiko dan Cile. Keterlibatan “kotor” pemerintah Cile yang dipimpin Sebastian Pinera menjadi terkuak atas kesaksian Morfeo.

Maduro karena itu, meminta PBB untuk mengirimkan tim penyelidik independen menelusuri keterlibatan negara-negara yang disebutkan oleh tersangka. Terlebih tim penyelidik independen itu bisa menganalisis bukti dan kesaksian yang telah dikumpulkan kepolisian dalam 2 bulan terakhir.

“Ini harus dilakukan dengan cara transparan, kami meminta komisi di tingkat internasional dari PBB untuk bekerja sama dengan kami untuk mengungkap kebenaran dan keadilan.” kata Maduro.

Menteri Komunikasi Venezuela Rodriguez mengatakan, kepolisian berhasil menangkap Morfeo, Angela Lisbeth Esposito atau yang dikenal sebagai “La Perra” dan seorang pensiunan kolonel yang dijuluki sebagai “Corocoro” pada 22 September lalu. Aparat juga masih mencari 2 orang yang diduga menjadi jaringan kelompok ini yang dikenal sebagai “Pastor” dan “Latino”.

Upaya pembunuhan terhadap Maduro terjadi pada 4 Agustus lalu ketika ia sedang berpidato dalam sebuah acara militer. Sebuah drone membawa bom meledak saat itu, Akibatnya, barisan tentara langsung bergerak melindungi Maduro. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu walau sempat memicu kepanikan. Disebutkan 7 tentara terluka akibat serangan tersebut. [KRG]