Koran Sulindo – Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan unjuk rasa yang direncanakan Jumat (31/3) besok seharusnya tidak perlu dilakukan.
“Saya kira besok kita tidak perlu demo-demo lagi. Sudah terdengar keinginannya. Tapi kalau pun demo harus tetap dilakukan, saya mengharap dilakukan dengan tertib dan santun,” kata Ketua MUI Maruf Amin, usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta, Kamis (30/3), seperti dikutip antaranews.com.
Maruf meminta demo tidak membawa isu yang melebar ke mana-mana apalagi mengganti pemerintahan.
“Itu ngawur. Sampaikan saja dengan santun dan tertib. Itu harapan kami,” katanya.
Maruf mengatakan Presiden Jokowi tidak memberi pernyataan apapun soal rencana demo itu.
“Tapi Presiden sekarang itu terus melakukan komunikasi dengan banyak pihak sehingga Insya Allah selesai mendengarkan apa yang dikemukakan Presiden itu, saya kira gejolak akan hilang karena beliau selalu komunikasi dengan kelompok-kelompok ini. Presiden istilahnya selalu menyapa semua pihak,” kata Maruf.
Jangan Turun ke Jalan
Sementara itu kepolisian mengimbau aksi massa yang diinisiasi ormas Forum Umat Islam (FUI) ini tidak mengadakan jalan kaki (long march) dari Masjid Istiqlal ke depan Istana Merdeka.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono, mengatakan polisi tidak melarang aksi, hanya menghimbau tidak turun ke jalan.
Hingga saat ini belum ada kabar akan ada massa dari luar Jakarta yang akan ikut aksi tersebut.
“Kita juga berharap tidak ada yang dari luar. Kalau mau sembahyang di Masjid masing-masing saja,” kata Argo, di Jakarta, Kamis (30/3), seperti dikutip ntmcpolri.info.
Unjuk rasa bertajuk aksi 313 itu bertujuan mendesak Presiden Jokowi mencabut jabatan Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai Gubernur karena telah ditetapkan sebagai terdakwa atas kasus penodaan Agama Islam. [DAS]