Forum One Belt and One Road di Tiongkok [Foto: Istimewa]

Koran Sulindo – Tidak lama lagi Tiongkok akan mewujudkan mimpinya sebagai pusat perdagangan antara Asia dan Eropa. Untuk itu, Negeri Tirai Bambu ini mengadakan Forum One Belt and One Road, sekaligus menjadi tuan rumah.

Forum tersebut mendorong pembangunan ifrastruktur yang mendapat tanggapan positif dari berbagai negara termasuk Indonesia. Kemungkinan lebih dari 100 negara yang terdiri atas lima benua berminat hadir dalam forum tersebut.

Forum ini menjadi penting bagi Tiongkok karena memperkuat citranya sebagai pemain utama global. Juga akan meningkatkan citra Presiden Xi Jinping sebagai pemimpin kuat dunia. Rencana ini telah disusun sejak 2013, ketika Jinping berkunjung ke Universitas Kazakhstan.

Ia berniat membangun kembali jalur perdagangan kuno yang menghubungkan Tiongkok ke Eropa lewat darat dan laut. Dengan demikian, daerah-daerah terbelakang di negara tersebut bisa bertumbuh secara ekonomi. Dan ini akan menjadi warisan Jinping serta diingat secara abadi.

Jokowi ke Tiongkok
Selain pemimpin-pemimpin dunia seperti Vladimir Putin, Presiden Joko Widodo dipastikan akan hadir dalam forum tersebut. Itu sebabnya, pada Sabtu (13/5), Jokowi bertolak ke Beijing untuk mengikuti forum itu.

Jokowi berharap lewat forum itu akan memberi banyak peluang bagi Indonesia. Terlebih program utama Jokowi dalam dua tahun terakhir adalah menggenjot pembangunan infrastruktur secara besar-besaran. Maka, forum tersebut boleh jadi sebagai peluang untuk mewujudkan impian Jokowi.

Forum ini diinisiasi kerja sama 65 negara dengan 4,1 miliar penduduk dan 40 persen PDB dunia. Jokowi melalui keterangan resmi pihak Istana mengatakan, presiden akan mengutamakan kepentingan nasional terutama pembangunan infrastruktur dan konektivitas.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga berniat mengunjungi Masjid Niujie di Beijing. Masjid tersebut merupakan pusat komunikasi muslim Beijing yang diperkirakan mencapai 250 ribu jiwa. Ia akan bertemu dengan para ulama dan tokoh muslim Tiongkok.

Masjid ini dibangun pada 966 Masehi, pada Dinasti Liao dan menjadi simbol masuknya Islam ke daratan Tiongkok. Kunjungan Jokowi itu menandai kali kedua kepala negara Indonesia mengunjungi masjid setelah Presiden Abdurrahman Wahid pada 2000. Jokowi karena itu beharap kunjungannya ke Tiongkok kali ini bisa memberi manfaat nyata bagi rakyat Indonesia. [KRG]