Koran Sulindo – Berbagai kementerian bahu-membahu memiliki program bantuan sosial (Bansos) bagi masyarakat untuk menghadapi wabah Covid-19. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) misalnya menyalurkan bantuan langsung dana desa atau BLT Dana Desa. Kemenko Perekonomian juga meluncurkan bansos kartu Pra-Kerja.
“Ya ini namanya tsunami bansos ya. Jadi dari pusat sendiri, banyak jenis bansos yang didistribusikan kepada masyarakat. Dan semuanya nilainya Rp 600.000 per bulan per KK yang disalurkan selama tiga bulan. Belum lagi sembako dari pemda,” kata Menteri Sosial, Juliari Batubara, di Jakarta,Kamis (7/5/2020), melalui rilis media.
Mensos meminta masyarakat untuk memaklumi jika penyaluran bansos masih tidak memuaskan. Apalagi ada sasaran yang dobel atau bahkan tidak menerima sama sekali. Mensos juga mengajak berbagai pihak memperhatikan sisi kebutuhan masyarakat level bawah, yang kondisi normal pun kehidupannya sudah kurang beruntung.
Menurut Juliari, agar tepat sasaran data penerima bantuan ini terus disempurnakan dan menjadi bahan koordinasi secara intensif.
Kementerian Sosial kini sudah merampungkan distribusi bansos sembako tahap pertama untuk DKI Jakarta yang dimulai sejak 21 April.
Kehadiran Mensos dalam distribusi bansos di belasan titik di DKI Jakarta, memang menunjukkan adanya data penerima yang sama, yang diberikan Pemprov DKI dengan data Kemensos. Akibatnya, penerima bansos sembako Bantuan Presiden, banyak yang sudah menerima bansos dari DKI Jakarta.
“Dalam kondisi normal pun kehidupannya sudah pas-pasan cenderung kurang ya. Apalagi di masa krisis seperti sekarang. Jadi kalau mereka mendapat satu atau lebih paket sembako, saya kira masih lebih baik, daripada mereka tidak mendapat sama sekali,” katanya.
Kemensos sudah berkomunikasi dengan Gubernur DKI Anies Baswedan. Untuk distribusi bansos tahap berikutnya, Pemprov DKI berjanji mengirimkan data baru, yang berisi data masyarakat yang benar-benar belum mendapatkan bantuan.
Sembako dari Mensos
Sehari sebelumnya, Mensos Juliari menyambangi dan membawa bantuan kepada warga RT 12 RW 01 Kelurahan Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Salah satunya kepada Yuliar (67), yang menerima bantuan sembako langsung dari tangan Mensos.
Nenek kelahiran Padang, Sumatera Barat tersebut mengaku tidak bisa berjalan sejak dua tahun yang lalu dan mengaku sudah lebih dari 50 tahun tinggal di Ibu Kota.
“Udah lama tinggal di sini?” tanya Mensos.
“Udah hampir 50 tahun.”
“Bu, ini saya bawa bantuan sembako dari Presiden. Pak Jokowi titip salam buat ibu sekeluarga, kan sekarang situasi lagi sulit, orang kerja banyak yang di PHK, banyak yang kehilangan pekerjaan, semoga bermanfaat ya, ibu ya,” kata Mensos.
Saat ditemui usai menerima bantuan sembako anak Yuliar, Efizal, mengucapkan terima kasih. “Pak Menteri Sosial ngasih sembako dari Pak Jokowi, Pak Presiden, alhamdulillah kita masih dapet berkahnya,” kata Efizal.
Efizal mendoakan Presiden Jokowi agar diberikan panjang umur dan bisa selalu membantu orang yang kurang beruntung sepertinya.
“Makasih banyak udah ada perhatiannya sama rakyat kecil, semoga beliau dikasih sehat selalu, panjang umurnya, mudah-mudahan beliau bisa membantu rakyat yang ngga punya seperti kita ini,” katanya.
Ia mengaku baru pertama kali bertemu dengan Mensos.
“Alhamdulillah orangnya termasuk membaur ya sama rakyat-rakyat kecil, bisa berbagi. Mudah-mudahan selalu deh, ngga sampai disini aja, ngga hanya karena musibah aja, seterusnya perhatian sama rakyat yang bener-bener terpuruk,” kata Efizal. [RED]