Hutan adalah salah satu aset terbesar yang dimiliki Indonesia, tidak hanya sebagai paru-paru dunia tetapi juga sebagai penopang kehidupan jutaan makhluk hidup. Di balik keberlangsungan hutan, ada peran besar para rimbawan, pejuang lingkungan yang berdedikasi dalam menjaga keseimbangan ekosistem.
Setiap tahun, bangsa ini memperingati Hari Bakti Rimbawan sebagai bentuk apresiasi atas perjuangan mereka dalam melestarikan alam. Lebih dari sekadar perayaan, momen ini menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya menjaga kelestarian hutan demi masa depan yang berkelanjutan.
Setiap tanggal 16 Maret, Indonesia memperingati Hari Bakti Rimbawan sebagai bentuk penghormatan terhadap perjuangan para rimbawan dalam menjaga kelestarian hutan dan lingkungan. Tahun 2025 menandai peringatan ke-42 Hari Bakti Rimbawan, yang mengusung tema “Solidaritas Korsa Rimbawan untuk Hutan Berkelanjutan.” Tema ini menegaskan pentingnya kerja sama dan dedikasi dalam mengelola hutan secara lestari demi keberlangsungan ekosistem dan kehidupan manusia.
Sejarah Hari Bakti Rimbawan
Melansir laman Yayasan Bina Bhakti Lingkungan, Hari Bakti Rimbawan pertama kali diperingati pada 16 Maret 1983, bertepatan dengan peresmian Kementerian Kehutanan, yang kini dikenal sebagai Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Sebelumnya, urusan kehutanan berada di bawah Departemen Pertanian. Namun, menyadari pentingnya pengelolaan hutan yang lebih optimal, Presiden Soeharto saat itu memisahkan sektor kehutanan menjadi sebuah kementerian tersendiri.
Sejak saat itu, Hari Bakti Rimbawan dijadikan sebagai momentum untuk mengenang perjuangan dalam mengelola dan menjaga hutan, serta mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut serta dalam pelestarian alam. Rimbawan, sebagai sebutan bagi para aparatur negara yang bekerja di bidang kehutanan, memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem serta mengedukasi masyarakat tentang pentingnya hutan bagi kehidupan.
Peran Rimbawan dalam Pengelolaan Hutan
Sejak pembentukan KLHK, pengelolaan hutan Indonesia mengalami banyak perubahan, termasuk pelibatan pemerintah daerah dan kerja sama dengan pihak swasta dalam pengelolaan sumber daya hutan. Para rimbawan menghadapi berbagai tantangan, mulai dari eksploitasi berlebihan, perambahan hutan, hingga pemanfaatan hutan yang tidak berkelanjutan. Oleh karena itu, tugas mereka tidak hanya terbatas pada pemeliharaan hutan, tetapi juga melibatkan sosialisasi, pendidikan, dan upaya nyata dalam membangun kesadaran masyarakat.
Upaya pelestarian hutan harus didukung dengan peningkatan kompetensi dan keahlian dalam pengelolaan hutan, promosi terpadu tentang pentingnya hutan, serta edukasi kepada generasi muda. Keberhasilan dalam menjaga kelestarian hutan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah dan rimbawan, tetapi juga membutuhkan keterlibatan aktif seluruh masyarakat.
Dalam memperingati Hari Bakti Rimbawan, berbagai daerah di Indonesia mengadakan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya hutan dan lingkungan. Beberapa aksi yang dilakukan meliputi:
1. Penanaman Pohon – Sebagai simbol penghijauan dan keberlanjutan hutan.
2. Pelepasan Satwa ke Habitat Alami – Untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan keanekaragaman hayati.
3. Pendidikan Lingkungan untuk Generasi Muda – Melalui lomba pengenalan flora dan fauna, serta program edukasi tentang konservasi.
4. Bersih-Bersih Lingkungan – Dilakukan di rumah, kantor, dan area publik untuk meningkatkan kesadaran akan kebersihan lingkungan.
5. Kegiatan Sosial yang Berkaitan dengan Lingkungan – Seperti donasi bibit pohon atau kampanye pengurangan sampah plastik.
6. Aksi Bersih Pantai (Coastal Clean-Up) – Upaya mengurangi sampah laut, terutama plastik, guna menjaga ekosistem pesisir.
7. Sosialisasi Pengelolaan Sampah – Edukasi tentang pengelolaan sampah secara bijak dan berkelanjutan.
Peringatan Hari Bakti Rimbawan diharapkan tidak hanya menjadi seremoni tahunan, tetapi juga mendorong aksi nyata untuk menjaga hutan dan lingkungan. Dengan semangat solidaritas dan kebersamaan, para rimbawan serta masyarakat dapat terus berperan aktif dalam melestarikan hutan demi keberlanjutan kehidupan di masa depan.
Hari Bakti Rimbawan menjadi pengingat bahwa hutan bukan hanya sumber daya, tetapi juga warisan yang harus dijaga untuk generasi mendatang. Mari bersama-sama mencintai alam, menjaga lingkungan, dan mewujudkan hutan yang lestari! [UN]