Koran Sulindo – Puluhan imigran dari Afrika tertangkap kamera mendarat di Pantai Tarifa di selatan Spanyol.

Dramatis karena pantai itu tengah dipenuhi pengunjung nudis yang tengah berjemur dan bingung menyaksikan pemandang luar biasa itu.

Begitu perahu menyentuh pantai lebih dari 30 migran itu langsung semburat berlari menuju hutan di sekitar pantai menghindari penjaga perbatasan Spanyol yang mengejar mereka.

Spanyol menjadi tujuan baru migran asal Afrika utara setelah Menteri Dalam Negeri Italia yang baru, Matteo Salvini memberlakukan larangan bagi kapal-kapal migrant memasuki pelabuhan di negara itu.

Dalam minggu ini saja tercatat sedikitnya 1.600 migran telah mencapai pantai Spanyol.

Walikota Algericas Jose Ignacio Landaluce yang membawahi wilayah selatan Spanyol memperingatkan kotanya kini mengalami ‘krisis migran’.

Seraya mengecam Uni Eropa yang dituduhnya tak melakukan apapun, Jose Ignacio menyebut kotanya berisiko menjadi ‘Lampedusa baru’ sebuah pulau di Italia yang dibanjiri imigran.

“Saya berharap Uni Eropa  bekerja sama secara global tentang ini, mungkin awalnya ini kita, tapi besok, atau dalam waktu seminggu, atau sebulan ini bakal menjadi masalah Eropa,” kata dia.

Spanyol menerima para imigran dari seluruh Mediterania setelah Italia dan Malta mengatakan bakal mengusir mereka dari semua pelabuhannya.

“Ada banyak waktu dengan ribuan imigran telah tiba di pantai Afrika utara sementara ribuan lainnya tengah menunggu untuk menyeberang,” kata dia.

“Kami harus membicarakan tindakan yang tepat pada orang-orang yang datang ke pantai kami sehingga daerah kami tidak menjadi Lampedusa baru.”

Dalam beberapa hari terakhir, kapal-kapal penjaga pantai Spanyol berhasil menyelamatkan hampir 500 imigran dari Laut Mediterania. Badan Keselamatan Maritim Spanyol menyebut imigran-imigran itu diselamatkan dari 30 kapal.

Kapal yang mengangkut imigran tersebut terombang-ambing di Selat Gibraltar dan Laut Alboran yang memisahkan Spanyol dan Maroko. Umumnya imigran-imigran tersebut berasal dari sub Sahara Afrika seperti Guinea, Mali, Mauritania dan Maroko.

Catatan Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) sedikitnya 18.653 imigran telah mencapai pantai Spanyol sejak awal tahun hingga pertengahan bulan Juli 2018. Selain mereka setidaknya 294 imigran tewas dalam upaya mereka mencapai pantai negara itu.

Menghadapi meningkatnya ketegangan di tubuh Uni Eropa atas masalah imigran, beberapa negara gagal mencapai kesepakatan untuk membendung kedatangan imigran tersebut.

Kesepakatan itu termasuk pengaturan pusat untuk migran di negara-negara Uni Eropa dan ‘platform disembarkasi’ di luar negara. Selain, Spanyol beberapa negara masih menerima masuknya imigran.(TGU)