Polisi sedang menyergap pelaku bom panci di Bandung [Foto: Istimewa]

Koran Sulindo – Setelah lama tidak terdengar, panci kini kembali populer. Ia kembali menampakkan bentuknya sebagai bom. Dan ia pada Senin (27/2) mengguncang Bandung, Jawa Barat sebagai bom panci.

Mungkin hari-hari ini, popularitasnya hanya kalah dengan pemberitaan akan kedatangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz bersama rombongan ke Indonesia. Tentu saja bom panci tidak ada kaitannya dengan Arab Saudi kendati dikenal sebagai negara produsen teroris kelas atas.

Kita bisa menyebut nama Osama bin Laden, pendiri Al-Qaeda yang berasal dari Saudi. Siapa yang tidak mengenal Osama yang dituduh sebagai dalang di balik serangan terhadap menara kembar WTC di New York City pada 11 September 2001. Setelah dinyatakan sebagai buronan, Osama diumumkan tewas di Pakistan – 10 tahun setelah kejadian WTC.

Kembali ke soal bom panci. Warga Kelurahan Arjuna Bandung mendadak panik lantaran kehadiran seorang laki-laki. Pasalnya, lelaki itu ketahuan meletakkan bom panci di atas meja di sudut lapangan Taman Pandawa seberang Sekolah Dasar Kresna Pandawa pada pagi hari tadi.

Bom itu lalu meledak. Lelaki itu berlari. Warga lalu mengejarnya. Karena itu, ia memilih untuk bersembunyi di kantor kelurahan. Gara-gara itu pegawai kelurahan panik karena melihat laki-laki itu membawa pisau belati.

Pegawai kelurahan yang hanya berjumlah delapan orang itu sebagian memilih bersembunyi di bawah kolong meja. Ketika laki-laki itu lengah, para pegawai itu berhamburan keluar dari kantor kelurahan. Tak lama kemudian, polisi berdatangan dan segera menyergap pelaku.

Dalam penyergapan itu pelaku disebut tertembak. Ia kemudian tewas ketika dalam perjalanan ke Rumah Sakit Bhayangkara. Belakangan, ia diketahui bernama Yayat, 43 tahun, kelahiran Purwakarta. Motivasi tindakannya itu belum jelas benar dan polisi masih mengaku mendalaminya.

Mendadak Panci?
Sebelumnya, pada Desember tahun lalu, bom panci juga sempat mengguncang masyarakat setelah polisi berhasil menggerebek dan mengamankannya di Bintara, Bekasi, Jawa Barat. Polisi berhasil menangkap tiga pelaku, seorang di antaranya perempuan.

Polisi menyebarkan gambar tentang keberadaan bom panci. Jenisnya model rice cooker, model panci. Hanya satu, disimpan dalam tas ransel hitam. Pancinya terbuat dari stainless steel dan kabel berwarna putih menggulung di situ. Rencananya bom itu akan diledakkan di Istana Negara.

Memang isu bom ini tidak boleh dianggap sepele. Akan tetapi, bom panci nampaknya menjadi fenomena. Dari fenomena ini, ada terasa yang mengganjal dan perlu penjelasan dari kepolisian. Jika dulu bom yang digunakan teroris kerap memakai paku, kini beralih menjadi panci. Pertanyaannya: mengapa mendadak panci? [KRG]