Menko PMK Puan Maharani/pdiperjuangan-jatim.com

Koran Sulindo – Seni dan kebudayaan disebut sebagai alat untuk memperteguh kebinekaan di Indonesia. Bahkan lewat kesenian dan kebudayaan bisa memperkuat kearifan lokal sebagai falsafah nilai dalam hidup berbangsa dan bernegara.

Itulah yang dikatakan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani ketika membuka Pesta Kesenian Bali 2017 di Bali Art Center, Denpasar pada Sabtu (10/6). Pesta Kesenian Bali disebut Puan sebagai wahana unjuk ekpresi, kreativitas dan inovasi sekaligus prestasi para seniman Bali.

“Dan itu ditampilkan untuk masyarakat Bali dan dunia,” kata Puan seperti dikutip antaranews.com.

Kebinekaan seni dan budaya yang tampil dalam Pesta Kesenian Bali bisa memperkuat persatuan. Di samping kebudayan berbagai daerah, acara itu juga menampilkan kebudayaan asing dari luar negeri. Oleh karena itu, acara ini diharapkan bisa menjadi wadah komunikasi antar-budaya.

Juga sekaligus membangun peradaban dunia yang berbudaya, kata Puan. Selain memperteguh keberagaman kebudayaan, acara ini juga diharapkan bisa membangun perekonomian berdasarkan kebudayaan masyarakat Bali.

Acara ini akan berlangsung dari 10 Juni hingga 8 Juli 2017. Ini merupakan yang ke-39 setelah diselenggarakan sejak 1979. Akan menampilkan 230 kesenian dan 17 ribu seniman dari seluruh kabupaten/kota di Provinsi Bali.

Beberapa daerah lain yang berpartisipasi dalam acara itu adalah Nusa Tenggara Timur, DI Yogyakarta, Kalimantan Tengah, Kota Blitar, Bangkalan, dan Magelang. Sementara negara-negara tetangga yang ikut ambil bagian adalah India, Jepang, Perancis, Timor Leste, dan Tunisia. [KRG]