Megawati Instruksikan Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Pelopori Kedaulatan Pangan

Ilustrasi: Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat memotong padi saat panen raya di Indramayu, Jawa Barat/CHA

Koran Sulindo – Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, mengintruksikan kepala daerah yang berasal dari PDI Perjuangan mempelopori kedaulatan pangan di wilayahnya masing-masing.

“Politik berdaulat di bidang pangan dengan cara berdikari, melalui kebijakan hulu-hilir, dimulai dari penelitian, pengembangan benih unggul, sarana dan prasarana untuk peningkatan produksi, pengolahan hasil, hingga pemasaran,” kata Megawati, sebagaimana dikutip Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, di Jakarta, Selasa (12/5/2020), melalui rilis media.

Menurut Hasto, seluruh instruksi Megawati berangkat dari apa yang disampaikan oleh Presiden pertama RI, Ir Soekarno, bahwa persoalan pangan adalah “urusan hidup matinya sebuah bangsa”.

“Karena itulah penggembangan penelitian di sektor pertanian harus dilakukan secara progresif sebagai penopang dari hulu untuk mewujudkan kedaulatan di bidang pangan,” katanya.

PDI Perjuangan menegaskan pandemik Covid-19 membawa pelajaran berharga bagaimana Indonesia harus mengedepankan semangat berdikari di bidang ekonomi, termasuk di bidang kesehatan dan pangan.

Menurut Hasto, perhatian Megawati terhadap pertanian sangat besar.

“Bu Mega memiliki koleksi umbi-umbian yang sangat lengkap, juga buku-buku pertanian. Beliau juga tercatat sebagai Presiden yang paling sering mengunjungi pusat penelitian Benih Padi Sukamandi, Jawa Barat,” katanya.

Sejak 28 Maret 2020 lalu, Megawati sudah menginstruksikan agar seluruh kepala daerah PDI Perjuangan mencanangkan gerakan menanam tanaman yang bisa di makan seperti Sorgum, Umbi-umbian, Sagu, Talas, Sukun, Jagung, Porang, atau Ketela.

Para kepala daerah dari PDI Perjuangan, dalam telekonferensi Senin lalu, berkomitmen untuk saling bekerja sama terutama melalui penelitian benih, kerjasama dengan perguruan tinggi dan lembaga penelitian, peningkatan produksi, pemasaran, dan komitmen untuk menghadirkan lumbung desa, badan usaha milik desa, pasar lelang komoditas, serta menggerakkan rakyat di dalam gerakan menanam.

Hasto mengatakan Jawa Tengah misalnya, Gubernur Ganjar Pranowo melaporkan surplus beras dan bawang merah, sementara daerah lain minus. Dosmar, Bupati Humbang Hasundutan, melaporkan dua minggu lagi akan panen bawang putih seluas 100 hektar, sementara Maluku dilaporkan oleh Gubernur Maluku, Murad perlu bawang putih. Prof Nurdin Abdulah, Gubernur Sulawesi Selatan melaporkan kerjasama penelitian benih. Sementara Sugiyanto Gubernur Kalteng tentang potensi lahan gambut untuk padi, ketela pohon dan ternak sapi.

“Kerjasama antar kepala daerah PDI Perjuangan, juga ditempatkan dalam mata rantai pemasaran, dimana daerah yang surplus memasarkan ke daerah yang kurang. Inilah bentuk gotong royong antar kepala daerah PDI Perjuangan,” kata Hasto. [CHA]