Tanaman pare, yang sering dikenal sebagai paria, yang memiliki nama Latin Momordica charantia, merupakan jenis tanaman merambat yang buahnya sering dimanfaatkan sebagai bahan pangan atau pengobatan. Pare tergolong dalam suku labu-labuan atau Cucurbitaceae dengan ciri khas kulit buahnya yang bergerigi. Meskipun pare memiliki manfaat kesehatan yang beragam, seperti kaya akan mineral nabati, kalsium, fosfor, dan karotenoid, perlu diingat bahwa biji pare mengandung triterpenoid yang dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan reproduksi pria.
Penelitian menunjukkan bahwa biji pare memiliki aktivitas anti-spermatozoa, yang dapat menyebabkan infertilitas pada pria. Konsumsi biji pare secara tradisional untuk mencegah AIDS juga dapat memiliki efek samping berupa impotensi, kerusakan buah zakar, gangguan hormon pria, dan potensial merusak liver.
Meskipun di beberapa negara, seperti Jepang dan India, pare digunakan untuk tujuan kesehatan seperti obat pencahar, laksatif, obat cacing, obat diabetik, obat rheumatik, dan obat penyakit liver, perlu diperhatikan bahwa penggunaan pare selama kehamilan harus hati-hati. Studi pada tikus menunjukkan bahwa pemberian juz pare dapat menyebabkan keguguran, sehingga konsumsi pare sebaiknya dibatasi pada wanita hamil.
Pare, yang juga dikenal sebagai tanaman herbal, mengandung nutrisi penting seperti vitamin A, C, E, B1, B2, B3, dan B12, mineral seperti zat besi, kalsium, kalium, zinc, magnesium, dan fosfor, serta antioksidan seperti fenol, flavonoid, lutein, dan zeaxanthin.
Beberapa manfaat kesehatan yang dapat diperoleh dari mengonsumsi pare antara lain menurunkan kadar gula darah, mengatasi gangguan pencernaan, meningkatkan imunitas tubuh, mencegah kanker payudara, menurunkan berat badan, mengurangi risiko penyakit jantung, dan meningkatkan kesehatan mata.
Namun, konsumsi pare perlu dibatasi pada ibu hamil, karena beberapa senyawa kimia diduga dapat meningkatkan risiko keguguran. Meskipun pare memiliki beragam manfaat, konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsinya selama kehamilan, dan jika timbul efek samping, segera periksakan diri ke dokter kandungan. [Ulfa Nurfauziah]