Tahun baru bukan sekadar soal hitungan hari yang berganti, tapi juga waktu untuk merenung, belajar dari masa lalu, dan memulai langkah baru. Bagi umat Buddha Mahayana, momen ini memiliki makna spiritual yang mendalam. Tahun Baru Mahayana menjadi pengingat bahwa setiap individu punya kesempatan untuk mencapai pencerahan dan menciptakan kebahagiaan, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.
Perayaan ini adalah perjalanan penuh makna yang menginspirasi, mengajarkan kita untuk selalu melihat ke dalam diri dan menjalani hidup dengan lebih bijaksana. Berikut ringkasan sejarah tahun baru Mahayana yang dilansir dari laman National Today.
Sejarah dan Filosofi Mahayana
Hari ini, tanggal 14 Januari, umat Buddha di seluruh dunia merayakan Tahun Baru Mahayana, sebuah perayaan yang sarat dengan makna spiritual dan tradisi. Mahayana, yang berarti “Kendaraan Agung” dalam bahasa Inggris, merupakan salah satu dari dua cabang utama agama Buddha.
Cabang ini dikenal dengan filosofi yang mencakup ideologi Buddha dan dipraktikkan secara luas di Asia Timur Laut, termasuk di Tiongkok, Jepang, Tibet, Taiwan, Mongolia, dan Korea. Setiap daerah memiliki keunikan dalam cara merayakan Tahun Baru ini, mencerminkan keragaman dalam praktik Mahayana.
Dalam sejarah agama Buddha, cabang Mahayana memiliki konsep unik bahwa Nirwana atau pencerahan abadi dapat dicapai oleh siapa saja selama kehidupan mereka. Berbeda dengan pandangan bahwa hanya para biksu yang mampu mencapainya, Mahayana menekankan bahwa praktisi biasa juga memiliki kesempatan untuk mencapai keadaan pencerahan. Filosofi ini menggambarkan inklusivitas yang menjadi inti dari ajaran Mahayana.
Tanggal perayaan Tahun Baru Mahayana berbeda-beda berdasarkan tradisi dan adat setempat. Sebagian penganut merayakannya pada tanggal 1 Januari, mengikuti kalender Gregorian, sementara yang lain menunggu bulan purnama di bulan Januari.
Ritual dalam perayaan ini melibatkan doa yang panjang dan penghormatan kepada dewa-dewa Buddha. Sebagai bentuk penghormatan, patung-patung Buddha dimandikan, dan lagu-lagu spiritual dinyanyikan. Lilin dinyalakan sebagai simbol kebahagiaan dan keberuntungan untuk tahun yang baru.
Selain ritual di kuil, Tahun Baru Mahayana juga menjadi waktu untuk refleksi diri. Umat Buddha merenungkan kesalahan masa lalu, belajar dari pengalaman, dan berusaha menjadi versi diri yang lebih baik. Rumah-rumah dibersihkan dan didekorasi, hadiah diberikan kepada orang tercinta, dan malam tahun baru diramaikan dengan pesta besar serta kembang api.
Momen-Momen Penting dalam Sejarah Agama Buddha
1. 563 SM: Pangeran Siddharta Gautama lahir di Lumbini, Nepal.
2. 528 SM: Buddha mencapai pencerahan di bawah pohon di Bodh Gaya, Bihar, India.
3. 483 SM: Buddha mencapai Nirwana dan meninggal dalam kondisi meditasi mendalam.
4. 269-231 SM: Raja Ashoka mulai menyebarkan agama Buddha ke seluruh Asia.
Fakta Menarik tentang Agama Buddha
1. Kata “Buddhisme”: Istilah ini diciptakan oleh sarjana Barat pada tahun 1830-an.
2. Cabang Utama: Agama Buddha memiliki dua cabang utama, yaitu Mahayana dan Theravada.
3. Agama dengan Pertumbuhan Cepat: Saat ini, agama Buddha merupakan agama dengan pertumbuhan terbesar keempat di dunia.
4. Konsep Ketuhanan: Agama Buddha tidak percaya pada satu pencipta absolut, tetapi pada pencapaian Nirwana.
5. Lebih dari Sekadar Agama: Agama Buddha sering dianggap sebagai sistem psikologi selain sebagai agama.
Tahun Baru Mahayana adalah momen penting untuk memperkuat spiritualitas, melakukan refleksi, dan menyebarkan kebahagiaan. Tradisi dan filosofi yang melandasi perayaan ini mengingatkan kita bahwa setiap individu memiliki peluang untuk mencapai pencerahan, menciptakan kehidupan yang lebih baik, dan berbagi kebahagiaan dengan sesama. Selamat Tahun Baru Mahayana! [UN]