Sebuah rumah rusak berat akibat gempa Pasaman Barat, Jumat (25/2/2022)(BPBD Pasaman Barat)
Sebuah rumah rusak berat akibat gempa Pasaman Barat, Jumat (25/2/2022)(BPBD Pasaman Barat)

Akibat gempa dengan magnitudo 6.1 di Pasaman, Sumatera Barat, lebih dari 400 rumah mengalami kerusakan selain itu gempa juga merusak berbagai fasilitas umum termasuk jalan, bangunan sekolah dan rumah sakit.

Warga yang rumahnya rusak dan masih takut dengan ancaman gempa susulan terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman. Setidaknya 10 ribu warga Kajai, Kecamatan Talamau, Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar), mengungsi. Para pengungsi terpantau menyebar di 15 titik, mulai dari halaman rumah hingga lapangan terbuka.

Laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatra Barat menyebutkan guncangan dirasakan kuat 3 – 5 detik di Kabupaten Pasaman Barat. Durasi. Laporan sementara, lokasi yang terdampak parah berada di Kecamatan Talamau, Pasaman Barat.

Wakil Bupati Pasaman Barat Risnawanto mengatakan sudah menyiapkan kebutuhan tenda darurat, makanan, hingga air bersih untuk para pengungsi.

Kepala BMKG, Dwikorina Karnawati, mengungkapkan bahwa gempa bermagnitudo 6,1 (sebelumnya disebut 6,2) terjadi pada pukul 08.39 WIB tepatnya di darat pada jarak 17 km Timur Laut Pasaman Barat dengan kedalaman 10 km.

Gempa ini disertai sedikitnya 15 gempa susulan. BMKG mengungkapkan masih ada gempa susulan selama 1-2 hari ke depan walau bermagnitudo rendah.

Oleh karena itu BMKG mengimbau penduduk untuk waspada. “Warga dengan rumah yang rusak atau sudah miring agar segera menjauh. Begitu pula dengan yang tinggal di tebing untuk juga menjauh karena gempa susulan bisa berpotensi longsor.

Korban jiwa

Selain kerusakan, gempa juga memakan korban jiwa maupun luka-luka. Hingga pukul 16.30 WIB, dilaporkan jumlah korban meninggal mencapai tujuh orang. Berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB, tiga orang meninggal dunia di Kabupaten Pasaman Barat dan empat orang di Kabupaten Kabupaten Pasaman.

Sedangkan total korban luka-luka mencapai 85 orang, dengan rincian luka berat 10 orang dan luka ringan 50 orang di Pasaman Barat, serta 25 orang di Pasaman.

Puluhan korban gempa telah dirujuk ke Rumah Sakit Yarsi Simpang Empat. Di antara korban luka-luka ada yang menderita patah tulang.

Pihak rumah sakit, walau terus memberi pelayanan maksimal, mengaku kewalahan menerima pasien korban gempa karena terbatasnya ruangan dan tenaga, ungkap Direktur RS Yarsi Simpang Empat Meri Erliza. [PAR]